Liputan6.com, Jakarta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“Indofood CBP”) melanjutkan komitmennya dalam mendukung atlet Indonesia untuk bisa meraih prestasi yang lebih tinggi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah nasional dan internasional. Salah satunya dilakukan dengan memberikan dukungan terhadap Andy Wibowo dan Inge Prasetyo yang akan mengikuti IRONMAN World Championship di Kailua-Kona, Hawaii, pada 14 Oktober 2017.
“Indofood CBP selalu mendukung olahraga atau aktivitas fisik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, selain diet seimbang. Di samping itu, kami juga sangat menghargai keberadaan atlet-atlet atau tim olahraga yang berprestasi. Kami akan selalu berusaha memberikan dukungan terhadap mereka yang mengharumkan nama Bangsa Indonesia, khususnya di pentas internasional. Sebelumnya, Indofood CBP juga telah mendukung perkembangan berbagai cabang olahraga lainnya di Indonesia seperti sepak bola, bulu tangkis, dan lain-lain. Dukungan terhadap Andy Wibowo dan Inge Prasetyo yang akan bertanding di IRONMAN World Championship adalah salah satu bentuk komitmen kami,” ujar Fierman Authar, Head of Consumer Engagement, Corporate Marketing PT Indofood CBP.
Fierman mengemukakan, dukungan ini diberikan karena kedua atlet triathlon ini merepresentasikan prestasi internasional. Di sepanjang sejarah olahraga triathlon Tanah Air, Andy dan Inge adalah pria dan wanita pertama di Indonesia yang masuk kualifikasi IRONMAN World Championship. Kedua atlet triathlon ini dinilai memiliki pengaruh yang besar di dunia olahraga multisport Indonesia serta memiliki jaringan luas. Pencapaian keduanya memberikan inspirasi dan teladan bagi masyarakat Indonesia lainnya untuk lebih memperbaiki diri (dalam sisi kesehatan dan kebugaran) serta menggapai prestasi.
Advertisement
“Indofood berharap sejarah yang telah mereka ukir dan hasil yang akan mereka capai akan menjadi inpirasi bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, sekaligus mendorong atlet-atlet triathlon Indonesia untuk meraih prestasi di pentas internasional,” tambah Fierman.
Andy, mantan atlet renang Indonesia, lolos ke kejuaraan dunia triathlon paling bergengsi ini setelah menjadi juara kelompok umur 35-39 tahun saat mengikuti Hefei IRONMAN 70.3 HEFEI di China 16 Oktober 2016 silam. Sementara Inge, seorang sports enthusiast dengan prestasi luar biasa, masuk kualifikasi IRONMAN World Championship untuk kategori wanita kelompok umur 35-39 tahun di IRONMAN Taiwan 2016 yang berlangsung 2 Oktober tahun lalu. Di Kona, keduanya akan berkompetisi di kategori IRONMAN 140.6.
MENGUKIR SEJARAH BARU
Inge, yang kini sedang mempersiapkan diri di Phuket, Thailand, mengemukakan, dirinya akan berusaha secara maksimal untuk menaklukkan tantangan yang akan dihadapi di IRONMAN World Championship. “Ini lomba pertama saya di kejuaraan dunia. Target saya dan pelatih tidak muluk-muluk: Berusaha menikmati dan melakukan yang terbaik,” ungkap Inge.
Bulan September ini, lanjut Inge, adalah periode latihan terberat karena ia harus meningkatkan kuantitas latihan. Tiap minggu ia berlatih 20-23 jam, dengan pembagian 4-5 jam untuk berenang, 4-5 jam untuk berlari, dan 12-13 jam untuk bersepeda. “Setiap hari selalu ada dua sesi latihan (pagi dan sore), kecuali Kamis, Jumat, dan Minggu yang cuma 1 sesi,” ujarnya. “Saya percaya, latihan tidak akan menipu hasil.”
Sementara Andy mengemukakan, di minggu-minggu terakhir ini dirinya fokus untuk menjaga keseimbangan antara latihan dan istirahat. Salah satu tujuannya, latihan yang dijalani tidak berlangsung berlebihan dan kondisi fisik bisa pulih dengan cepat.
“Semua latihan berat dan intensif sudah saya jalankan dalam 4-5 minggu terakhir. Minggu-minggu ini adalah periode terakhir latihan terberat sebelum memasuki masa tapering. Saya melakukan latihan simulasi – untuk membantu proses beradaptasi dengan cuaca dan makanan (atau nutrisi) –untuk menghadapi IRONMAN World Champonship.”
Soal target, Andy mengatakan ia bertekad menyelesaikan lomba dalam waktu kurang dari 9 jam 10 menit. “Tetapi mengingat lomba di Kona adalah kejuaraan dunia IRONMAN pertama yang saya ikuti di kategori full distance pertama, ini adalah lomba yang berat. Mohon dukungan dan doa agar semua dilancarkan,” ucap Andy.
IRONMAN WORLD CHAMPIONSHIP
Kejuaraan dunia IRONMAN yang selalu berlangsung di Kona ini digagas pada tahun 1977 sebagai salah satu tantangan bagi para atlet yang sukses di lomba-lomba ketahanan berenang, berlari, dan biathlon. Pasangan Judy dan John Collins mengajukan rancangan lomba yang mengombinasikan tiga olahraga ketahanan terberat di Hawaii, yaitu berenang 3,8 kilometer di Pantai Waikiki dengan ombak yang menantang, bersepeda sejauh 180 kilometer mengelilingi Pulau O’ahu, dan berlari marathon sejauh 42,195 kilometer di Honolulu dalam satu acara perlombaan.
Pada 18 Februari 1978, sebanyak 15 orang hadir di Waikiki untuk menghadapi tantangan IRONMAN. Menjelang lomba, tiap peserta menerima tiga lembar kertas yang berisi sejumlah aturan dan gambaran lintasan lomba. Di bagian akhir tertulis, ”Berenang 3,8 kilometer! Bersepeda 180 kilometer! Berlari 42,195 kilometer! Bangga untuk selama sisa hidup Anda!”
Pada 1981, lokasi lomba dipindahkan dari pantai yang tenang di Waikiki ke kawasan tandus Kona di Big Island, Hawaii. Di sepanjang garis Pantai Kona, bongkahan-bongkahan batu hitam (dari lava) mendominasi pemandangan dan para triathlete harus bertarung melawan angin samping (crosswind) yang memiliki kecepatan 75 km/jam, suhu yang mencapai 35 derajat celcius, dan teriknya terpaan sinar matahari.
IRONMAN World Championship merupakan bentuk dedikasi dan semangat dari para peserta untuk mengobarkan semboyan IRONMAN, “ANYTHING IS POSSIBLE®”. Pada 14 Oktober 2017 ini, lebih dari 2.000 triathlete akan berpetualang di Kona, Hawaii untuk menguji ketahanan tubuh, pikiran, dan semangat untuk mendapatkan gelar IRONMAN sejati.
(PR)