Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar banyak soal rencana demo membubarkan Alexis. Anies mengatakan, itu merupakan kebebasan orang untuk berpendapat.
"Itu adalah kebebasan, semua boleh berpendapat dilindungi undang-undang," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 17 Oktober 2017.
Menurut Anies, janjinya untuk menutup hotel tersebut belum dapat direalisasikan saat ini, pihaknya akan mengumumkan hal itu nanti.
Advertisement
"Langkahnya nanti kita umumkan, sekarang belum, baru hari pertama," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ini.
Diketahui, Forum Masyarakat Jakarta Utara (Formaju) berencana melakukan aksi unjuk rasa di depan Hotel Alexis, Jakarta Utara pada Kamis, 19 Oktober 2017.
Formaju mengatakan, aksi tersebut dilakukan karena menduga ada prostitusi di Hotel Alexis.
Demo Alexis
Ketua Presidium Formaju M Yusuf mengatakan, aksi tersebut akan diikuti oleh sekitar 1.000 orang dari berbagai elemen masyarakat.
"Jadi kami ini terdiri dari hampir 60 LSM dan Ormas, di antaranya ada Pemuda Masjid, Pemuda Pancasila, FBR, FPI, ada Laskar Merah Putih," ujar Yusuf saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 17 Oktober 2017.
Yusuf menuturkan, aksi itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan masyarakat terhadap dugaan praktik prostitusi di hotel tersebut. Mereka ingin tempat hiburan malam di hotel itu ditutup lantaran disinyalir jadi sarang prostitusi.
"Kita mau mengingatkan janji kepada Mas Anies (Baswedan) agar tempat maksiat sebagaimana Kalijodo dengan mudah dibubarin, masa ini enggak bisa ditutup yang lantai tujuhnya," kata dia.
"Lantai tujuh saja, sisanya mah hotel jalan terus. Karena itu tempat maksiat lantai tujuh," ucap Yusuf.
Lebih jauh, Yusuf mengklaim telah mengirimkan surat pemberitahuan aksi unjuk rasa ini ke Polres Metro Jakarta Utara. Hari ini, pihaknya juga tengah mengirimkan surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement