Liputan6.com, Kolaka Utara - Motif kasus penusukan yang berujung kematian Ketua DPRD Kolaka Utara, Musakkir Sarira, oleh istrinya, Andi Erni Astuti, mulai terkuak. Dari pengakuan tersangka, polisi mengatakan bahwa kasus penusukan dilatarbelakangi cemburu.
"Korban berkata keras dan meninggalkan tersangka dalam kamar, dia keluar sekitar jam delapan. Kemudian, ketika dia akan kembali, jam sepuluh, ketika membuka pintu kamar, si tersangka ini sudah membawa pisau dan langsung menusukkan pisau itu," ujar Kapolres Kolaka Utara, AKBP Bambang Satriawan, seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Jumat (20/10/2017).
Sementara itu, dalam kasus pembunuhan ini, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya baju milik korban yang berlumuran darah serta sebuah pisau yang digunakan untuk menganiaya korban.
Advertisement
Sedangkan tempat kejadian perkara (TKP) di rumah jabatan korban sampai saat ini masih terlihat dijaga ketat aparat kepolisian. Selain itu, garis polisi juga terlihat masih terpasang di TKP pembunuhan Ketua DPRD Kolaka Utara Musakkir Sarira.