Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menegaskan bahwa tak akan ada rapat paripurna istimewa dengan agenda pidato pertama dan visi misi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut pria yang kerap disapa Pras itu, peraturan dari Kemendagri sifatnya bukan wajib melainkan himbauan saja.
"Sifat himbauan aja. Kita kan ada tata tertibnya. Sudah jangan digoreng. Saya pasti menjaga pilihan masyarakat Jakarta,’" ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI, Senin, 23 Oktober 2017.
Advertisement
Sebelumnya, Anies mengatakan baru akan bicara program setelah adanya sidang paripurna, namun menurut Pras, membahas program seperti reklamasi justru berhubungan dengan pemerintah pusat, bukan DPRD DKI.Â
"Kalau bicara reklamasi bukan ada urusan dengan saya, itu urusan pemerintah pusat. Itu ada Keppresnya," ucap dia.Â
Politisi PDI Perjuangan itu menyebut tak ada urgensinya mengadakan rapat paripurna istimewa untuk Anies.
Sebab, Anies dapat bertemu dirinya kapan saja tanpa harus melalui sidang paripurna.
"Kan nanti ketemu (Anies) saya, di asiosiasi dewan ketemu saya, ada rapat kerja dengan dewan se-Indonesia, nanti ada lagi raperda KUAPPAS mungkin. Nggak mungkin saya nutup jalan, ini gubernur pilihan rakyat kok," kata dia.Â
Â
Tak ada Niat Jahat
Â
Prasetio sendiri mengaku sejauh ini belum secara khusus bertemu dengan Anies. Namun, dia mengaku siap kapan saja bertemu. Tanpa harus menggelar sidang paripurna.Â
"Ya kalau kulonuwun ketemu saya aja, nggak perlu paripurna. Dia (Anies) belum ke tempat saya. Enggak (ada paripurna), jalan (kerja) saja kayak air,’’ tambah dia.
Meski tidak ada paripurna, Prasetio memastikan tidak ada niat jahat dibalik tidak terselenggaranya Paripurna tersebut.
"Ini kan dinamika. Sekali lagi, Dirjen Otda ini cuma masalah harmonisasi. Saya sama Pak Anies deket lho, saya sama ibunya Pak Sandi itu deket loh, dia mengajarkan etika saya,’" tandas dia.Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Advertisement