Sukses

Dishub DKI: Rekayasa Lalu Lintas Hindari 6 Proyek Tidak Baku

Setidaknya ada enam pembangunan proyek infrastruktur yang perlu mendapat perhatian Dishub DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk menghindari sejumlah lokasi proyek pembangunan infrastruktur. Tujuan ini agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas.

Kepala Dishub DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, rekayasa lalu lintas yang disiapkan tidak besifat baku. Namun, mengikuti progres pembangunan yang sedang berlangsung.

"Semua sudah kami rilis rekayasa seperti apa. Tapi memang rekayasa itu tidak baku, tetapi mengacu pada prorgres pembangunan yang sudah dicapai," ujar Andri di Balai Kota DKI Jakarta, seperti dilansir beritajakarta.id, Senin, 23 Oktober 2017.

Andri menjelaskan, pihaknya telah menginventarisir, setidaknya ada enam pembangunan proyek infrastruktur yang perlu mendapat perhatian.

Enam proyek pembangunan jalan itu antara lain Underpass Mampang-Kuningan, Flyover Pancoran, Underpass Kartini, Flyover Bintaro, Underpass Matraman-Salemba, dan Flyover Cipinang Lontar.

"Yang untuk enam ruas ini sudah diuji coba jauh-jauh hari. Contoh di Matraman, ada contra flow sekitar 300 meter, tapi tetap melihat kondisi di lapangan," Andri menandaskan.

 

2 dari 2 halaman

Proyek Pembangunan

Pemerintah pusat bersama Pemprov DKI tengah membangun sejumlah perlintasan untuk angkutan massal seperti MRT, LRT, hingga kereta cepat di sekitar wilayah Jakarta. Termasuk pembangunan ruas jalan tol.

Karena itu, sejumlah proyek pembangunan terlihat di mana-mana. Guna mengurangi kemcetan lalu lintas, Dishub DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya melalukan pengalihan arus lalu lintas di sejumlah titik.

Akibat proyek pembangunan tersebut, kepadatan hingga berujung kemacetan kerap dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya, terutama pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari.

Saksikan video pilihan berikut ini: