Liputan6.com, Jakarta - Belasan aktivis Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) menyampaikan lima hal, saat mendatangi rumah dinas Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Jalan Pattimura, Jakarta Selatan, Senin 23 Oktober malam.
"Pertama, diwakili Komisi Nasional Perempuan, mengajukan kerja sama advokasi korban perkosaan dan itu disetujui Kapolri," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Brigjen Pol Rikwanto melalui keterangan tertulis, Selasa (24/10/2017).
Kedua, kata Rikwanto, mereka meminta supaya jajaran Polri membantu kesulitan dan kebingungan korban perkosaan, yang akan melaporkan kejadian yang menimpanya.
Advertisement
"Mendukung hal itu, ribuan polisi wanita direkrut untuk menangani perlindungan perempuan dan anak. Ini bukti nyata atensi Kapolri," jelas jenderal bintang satu ini.Â
Berempati
Ketiga, lanjut Rikwanto, aktivis berharap agar unit pelayanan Polri dapat lebih berempati dan memberi perlakuan khusus, terhadap korban pemerkosaan yang bingung serta trauma.
Terakhir, Rikwanto menambahkan, polisi diminta supaya menanyakan korban pemerkosaan, lebih melihat faktor psikologis mereka dengan menunjukkan rasa empati.
"Ini supaya menghindarkan pertanyaan tidak perlu kepada korban itu sendiri," Rikwanto menandaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement