Sukses

Sandiaga Copot Kakaknya dari Program OK OCE

Posisi Indra Uno diganti Faransyah yang selama ini jadi Sekjen OK OCE. Pergantian pemimpin tidak akan berpengaruh pada pelaksanaan program.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mencopot kakaknya Indra Uno dari posisi Ketua Penggerak OK OCE. Sekjen OK OCE Faransyah menggantikan posisi Indra.

Sandi mengatakan, perubahan itu ia lakukan untuk menghindari konflik kepentingan. OK OCE merupakan salah satu program unggulan pasangan Anies-Sandi dalam kampanye Pilgub DKI 2017.

"Untuk memastikan tidak ada potensi di dalam kepentingan, Pak Indra harus mundur," kata Sandiaga di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 24 Oktober 2017.

Ia memastikan pergantian di pucuk kepemimpinan Program OKE OCE tidak berdampak pada program. OK OCE terus berjalan meski terjadi pergantian pucuk pimpinan.

Sandi menyebut Faransyah punya komitmen pada OK OCE.

"Orangnya sangat semangat dan motivasinya kuat," jelas Sandi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

2 dari 2 halaman

Klarifikasi

Sebelumnya, Tim Komunikasi Anies-Sandi, Naufal Firman, membantah kabar Indra Uno mendapat alokasi dana Rp 1,5 miliar dari APBD-Perubahan DKI 2017 untuk program OK OCE. Ia meminta informasi perihal pos anggaran yang menyebut kakak Wakil Gubernur Sandiaga Uno itu dikonfirmasi lagi ke dinas terkait.

"Monggo silakan ditanya kepada kepala dinas (UMKM) agar lebih clear, jadi coba dilihat nomenklaturnya (di APBD-P) ada atau tidak Indra Uno di situ," tegas Naufal di Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Rabu 11 Oktober 2017.

Menurut dia, penggunaan APBD pemberdayaan masyarakat menjadi kebijakan dinas terkait. Naufal menjelaskan, OK OCE (One Kecamatan One Centre for Entrepreneurship) adalah program swadaya internal Tim Anies-Sandi.

Program ini mulai digerakkan sejak kampanye masa Pilkada DKI 2017. Kini, OK OCE telah berkembang sebagai lembaga independen yang tidak bergantung pada siapa pun.

OK OCE bersifat mandiri dalam pembiayaan. Meski begitu, Naufal mengakui Indra Uno juga terlibat di dalamnya.

"Kita dapat info bahwa ada kesalahan kutip jadi tolong dikonfirmasi ulang, tidak benar Bang Indra Uno terima Rp 1,5 M dari ABPD untuk OK OCE," jelas Naufal.