Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto merespons terkait isu Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi pindah partai dari Golkar ke PDIP. Ia mengonfirmasi bahwa Bupati Purwakarta tersebut memang dekat dengan Ketua Umum partainya, Megawati Soekarnoputri.
Hal ini disampaikan oleh Hasto di depan awak media usai memberikan sambutan dalam Acara Curah Gagasan yang digelar oleh DPD PDIP Jawa Barat di Hotel Horison, Kota Bandung, Rabu (25/10/2017).
Baca Juga
"Kami memiliki kedekatan. Tetapi pindah tidaknya seseorang dari partai politik itu merupakan keputusan pribadi. Tapi PDIP tidak ada niatan untuk mendorong orang yang memiliki pilihan partai untuk pindah. Itu pilihan pribadi," ujar Hasto.
Advertisement
Meski begitu, Hasto melihat gagasan yang disampaikan oleh Dedi Mulyadi sangat dibutuhkan untuk membangun Jawa Barat. Tetapi, seluruh tokoh yang hadir hari ini berada dalam posisi politik yang sama.
"Kami membutuhkan gagasan untuk membangun Jawa Barat, memahami kebudayaan. Tapi, sampai hari ini seluruh tokoh ada dalam posisi politik yang sama di PDIP," katanya.
Seluruh gagasan mulai dari politik kebudayaan, politik anggaran, politik ekonomi hingga ikhtiar menerapkan kebijakan yang lain dipandang oleh Hasto harus merata dan menyeluruh di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
"Konektivitas antardaerah harus dipikirkan," tegas Hasto.
Â
Tunggu Keputusan Golkar
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengaku masih menunggu keputusan Partai Golkar terhadap nasibnya. Jika hasil tidak sesuai harapan, Bupati Purwakarta ini mengisyaratkan untuk pindah partai.
"Ya kita lihat dulu keputusan partai (Golkar) baru kasih statement," ucap dia usai acara Curah-Gagas Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada Jabar 2018 yang digelar PDIP di Hotel Horison, Kota Bandung, Rabu (25/10/2017).
Disinggung soal komunikasi dengan PDI Perjuangan, Dedi menjelaskan, hubungan keduanya berjalan baik bahkan memiliki kecocokan dalam visi dan misi untuk membangun Jabar.
"Ucapan terima kasih kepada PDIP yang mengundang saya (sebagai bakal calon gubernur) padahal posisi saya Ketua DPD Partai Golkar, tapi diberikan ruang untuk menyampaikan ekspresi, saya berikan rasa hormat saya kepada PDIP," ujar dia.
Advertisement