Liputan6.com, Tangerang - Sebanyak lima dari 12 warga Kecamatan Cililin, Bandung Barat, Jawa Barat, yang menjadi korban ledakan pabrik petasan hingga kini belum diketahui keberadaannya. Diduga kelima karyawan PT Panca Buana Cahaya Sukses itu menjadi korban tewas saat gudang petasan itu terbakar.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (27/10/2017), raut wajah Uwan, perempuan 65 tahun itu terlihat murung karena hingga kini belum menemukan kabar pasti tentang dua orang anaknya, Ade Rosita dan Nana Sunarya.
Upayanya mencari informasi di Posko Ante Mortem di RS Polri Kramat Jati pun dia lakukan bersama warga Desa Batulayang, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Advertisement
Sejumlah data terkait kedua anaknya telah ia berikan ke Posko Ante Mortem, untuk memudahkan proses identifikasi bilamana mereka memang menjadi korban tewas.
Uwan pun telah pasrah jika kedua anaknya tewas dalam kebakaran di pabrik petasan, tempat anaknya bekerja selama tujuh tahun.
Warga Desa Batulayang lainnya, Gugun Gunawan, hingga kini juga diduga menjadi korban tewas. Ayah korban, Ano, juga masih bingung setelah anaknya tidak ada di deretan nama korban selamat.
Kepala Desa Batulayang, Cililin, Bandung memastikan ada 11 warganya bekerja di PT Panca Buana Cahaya Sukses. Empat di antaranya belum diketahui kondisinya. Sementara satu orang lainnya warga Kampung Kaum, Desa Muka Payung, Kecamatan Cililitan, juga belum diketahui keberadaannya.
Posko Ante Mortem korban kebakaran pabrik petasan di Kosambi, Tangerang hingga Jumat (27/10/2017) pagi, masih terus didatangi keluarga korban. Saat ini proses identifikasi 47 jenazah masih terus dilakukan.