Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius mengungkapkan, ada tiga hal yang diperlukan untuk membentuk integritas dalam kehidupan bernegara.
Menurut jenderal polisi bintang tiga tersebut, ketiga kunci itu adalah kejujuran, spiritual, dan pengetahuan.
"Integritas prinsip dan komitmen, kuncinya adalah kejujuran, spiritual, dan knowledge yang diterima, hingga bisa membedakan mana baik dan mana buruk," kata Suhardi di Lemhanas, Jakarta, Sabtu (28/10/2017).
Advertisement
Mantan Kabareskrim itu mengatakan, integritas diperlukan bangsa ini agar lebih maju. Meski demikian, integritas harus dibangun dari diri sendiri terlebih dahulu. Untuk itu, adanya kemauan menjadi prasyarat utama.
"(Kuncinya) kemauan saja. Kita mau mulai dari diri sendiri, saya pikir bisa melaksanakannya, minimal bisa menginspirasi lingkungan," ujar Suhardi.
Menurut dia, pribadi yang berintegritas dapat menjadi solusi dari berbagai permasalahan bangsa. Misalnya, soal korupsi.
Pada hari ini, buku berjudul Integritas di Tengah Kabut Idealisme - Kepemimpinan dan Pembelajaran Hidup Suhardi Alius diluncurkan.
Bukan tanpa alasan Suhardi Alius dipilih sebagai tokoh yang mewakili integritas dan idealisme.
Suhardi Alius dipilih atas rekomendasi dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif hingga mantan Ketua KPK Abraham Samad. Penulis buku tersebut, Dedi Mahardi juga mengaku berdiskusi dengan sejumlah pegiat antikorupsi.
"Kenapa saya berani menulis, saya berdiskusi dengan penggiat antikorupsi. Dari beberapa nama tokoh yang saya rekap, nama Pak Suhardi ranking teratas," kata Dedi Pada acara bedah buku di Lemhanas, Jakarta, Sabtu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Berkapasitas sebagai Negarawan
Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Syafii Maarif menilai, Suhardi Alius adalah salah satu anak bangsa yang istimewa. Sebab, bagi pria yang biasa dipanggil Buya itu, Suhardi adalah sosok yang berintegritas dan selalu berpembawaan tenang.
"Dia anak bangsa yang istimewa. Kalau dia dipolitiki, dia tenang saja. Dia seorang yang punya dedikasi untuk masalah besar bangsa," kata Syafii pada acara bedah buku Integritas di Tengah Kabut Idealisme - Kepemimpinan dan Pembelajaran Hidup Suhardi Alius di Lemhannas, Sabtu (28/10/2017).
Buya mengatakan, berbekal integritas yang dimilikinya, dia yakin Kepala BNPT ini memiliki kapasitas menjadi seorang negarawan.
"Politikus banyak yang rabun ayam. Demokrasi memang tidak bisa dipisahkan dari parpol. Tapi, kalau politikus enggak mau jadi negarawan, repot. Mudah-mudahan Pak Suhardi tidak begitu... Saya rasa dia punya potensi besar jadi negarawan," ujar Buya.
Dengan pengalamannya menangani terorisme, saat ini ada banyak negara yang meminta Suhardi mengajar soal kebijakan anti-terorisme, dari Turki hingga Australia.
Advertisement