Sukses

Polisi: 1 dari 5 Teroris Bima, Penembak Bripka Zaenal

Polisi menggali banyak informasi dari pelaku aksi teror. Masih ada pelaku penyerang polisi yang belum tertangkap.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap eksekutor penembakan anggota Polres Bima, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu. Pelaku berinisial MI.

Selain menangkap MI, densus menangkap empat terduga teroris lainnya yang juga terkait penembakan kasus anggota Polres Bima. Mereka di antaranya AH alias DM (60), JA (28), YT (29), dan Ar (30).

"MI ini sebagai eksekutor dalam penembakan terhadap Bripka Zaenal," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Rikwanto, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Penangkapan kelima terduga teroris ini dilakukan di daerah Ambalawi, Kabupaten Bima, NTB pada pada 30-31 Oktober 2017 kemarin. Hasil interogasi polisi, MI mengaku penembakan anggota Polres Bima bernama Bripka Zaenal dilakukan di depan SMKN 2 Kota Bima pada 11 September 2017 lalu.

"Dia di bonceng oleh saudara Rahmat alias Yaman (meninggal dunia) dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter miliknya," ucap Rikwanto.

Setelah menembak Bripka Zaenal, MI kemudian melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gunung di daerah Ambalawi, Kabupaten Bima. Ia mendapat bantuan logistik dari JA saat bersembunyi di sana.

"Kemudian disalurkan melalui orang tuanya yang bernama Dami untuk mengantarkan logistik tersebut ke tempat persembunyian," terang Rikwanto.

MI, menurut Rikwanto, juga mengakui Amir alias Dance turut mengeksekusi anggota Polres Bima lainnya bernama Bripka Abdul Ghofur di SMPN 8 Kota Bima. Ketika itu, Amir dibonceng oleh Munandar alias Nandar dengan menggunakan sepeda motor.

Mereka juga melarikan diri ke arah Ambalawi.

"Imam Munandar juga masih memegang satu pucuk senpi rakitan dengan amunisi tiga butir kaliber 5,56 milimeter," tandas Rikwanto.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

2 dari 2 halaman

2 Jenazah Dimakamkan

Dua jenazah terduga teroris yang ditembak tim Densus 88, Senin 30 Oktober lalu, siang tadi dipulangkan ke kampung halamannya Penatoi, Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Keduanya adalah Muhammad Amirullah alias One Dance (37) dan Rahmad Fadhlidzil Jalal alias Yaman (27).

Pemulangan jenazah dua terduga teroris tersebut didampingi keluarga sekitar pukul 10.00 Wita, menggunakan dua mobil ambulans dan dikawal ketat anggota Brimob Polda NTB.

"Hari ini kami menyerahkan kedua jenazah kepada pihak keluarga, dan keluarganya sudah menerima dengan baik, percaya kepada polisi sebagai penegak hukum sebagai proses lebih lanjut," kata Wakapolda NTB Kombes Pol Tajudin, Lombok, NTB, Rabu (1/11/2017).

Tajudin menjelaskan, kedua jenazah sempat disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk keperluan autopsi. Dari hasil autopsi dipastikan keduanya tewas akibat kontak senjata dengan tim Densus 88.