Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, menerima pengaduan Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia. Kehadiran ASPEK bertujuan mengadukan terancamnya 20 ribu lebih pekerja tol diberhentikan akibat kebijakan Gerbang Tol Otomatis (GTO). Menurut Presiden ASPEK, Mirah Sumirat, mereka memilih mendatangi MPR karena dianggap yang paling representatif dan masih terjaga.
“Kami mengikuti kegiatan Pak Zul ketemu rakyat dan rasanya pas aspirasi ini disampaikan ke MPR. Ada nasib 20 ribu pekerja tol yang gelisah karena ancaman PHK,” ujar Mirah.
Baca Juga
Menanggapi aspirasi pekerja tol, Zulfikli Hasan meminta Jasa Marga untuk menghindari kebijakan PHK karyawan. Ia menegaskan bersedia menjadi penyambung aspirasi.
Advertisement
“Saya minta Jasa Marga hindari kebijakan PHK karyawan. Kemajuan teknologi itu kebutuhan tapi jangan mengorbankan kemanusiaan,” ucapnya.
Zulfikli juga meminta Jasa Marga untuk membuka kesempatan bagi pekerja tol untuk berkiprah di sektor yang dikelola perusahaan maupun anak perusahaan.
“Pekerja tol ini punya keluarga, punya beban yang harus ditanggung setiap harinya. Kebijakan GTO kan sudah direncananakan lama, seharusnya solusi sudah disiapkan,” kata dia.
Mirah punmengaku akan menyampaikan sikap Ketua MPR ini kepada pekerja tol yang menunggu kepastian.
“Terima kasih atas kesediaan Pak Zul memperjuangkan aspirasi pekerja tol. Kami optimis setelah pertemuan ini pekerja mendapat solusi terbaik,” pungkasnya.
(*)