Liputan6.com, Jakarta - Hampir tujuh bulan berlalu, penanganan kasus penyerangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum menemukan titik terang. Presiden Joko Widodo berencana memanggil Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam waktu dekat untuk menanyakan perkembangan penyidikan.
Polda Metro Jaya yang menangani kasus tersebut menyatakan, penyelidikan kasus itu masih berjalan. Polisi masih memburu penyerang Novel.
"Kami juga sama ya, kami gamblang menyampaikannya. Yang penting kan ada yang melihat, kira-kira ada enggak," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Advertisement
Namun, pencarian pelaku masih terkendala minimnya bukti. Sejumlah CCTV yang berada di lokasi tidak bisa memperlihatkan secara jelas sosok pelaku penyerangan terhadap Novel dengan air keras.
"Kami sedang berupaya mencari. Kami sampai membawa CCTV ke Australia minta diperiksa," ujar Argo.
Meski memastikan penyelidikan masih berjalan, polisi belum berencana memeriksa kembali Novel sebagai saksi. Novel sendiri masih dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura.
"Belum ada rencana (memeriksa Novel Baswedan lagi)," ucap Argo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kasus Sulit
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengungkapkan, penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan masuk dalam kategori hit and run. Kasus semacam ini, kata dia, sulit untuk diungkap.
"Jadi itulah yang saya sampaikan, kalau model kasus-kasus hit and run ini memang relatif sulit," kata Ari di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2017).
Bahkan, menurut Ari, kasus semacam ini baru bisa terungkap setelah bertahun-tahun diselidiki. Artinya, butuh waktu lama untuk mengungkapnya.
"Ada yang sudah empat tahun baru ketangkap dia pelakunya," ucap Ari.
Ari mengungkapkan, puluhan saksi dimintai keterangan. Namun, belum ada gambaran utuh peristiwa penyerangan Novel Baswedan yang bisa dihasilkan.
"Jadi, jalannya seperti ini, sehingga siapa yang kita harus mintai pertanggungjawaban, jadi sementara saksi-saksi ini. Setiap ada informasi pasti kita kejar," tandas mantan Kapolda Sulawesi Barat ini.
Advertisement