Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui sulit mencari lahan untuk membangun rumah DP 0 rupiah, khususnya untuk rumah tapak. Sehingga, kata Sandi, pihaknya akan memprioritaskan rumah susun.
Selain itu, kata Sandi, pihaknya juga akan merencanakan pembangunan rumah lapis.
Rumah lapis yang dimaksud adalah penataan kampung dengan konsep hunian bertingkat layaknya rumah susun. Namun, menurut Sandi, rusun berbeda dengan rumah lapis.
Advertisement
"Kalau rumah susun bisa sampai lantai 16. Kalau ini penataannya yang sesuai dengan kemauan warga," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Senin (6/11/2017).
"Rumah (lapis) yang intensitasnya rendah, di bawah 8 lantai," imbuh dia.
Rumah lapis yang dimaksud adalah rumah yang tidak jauh dari tempat tinggal warga sebelumnya dan dengan konsep konsolidasi tanah. Namun, Sandi tidak menjelaskan konsolidasi tanah apa yang dia maksud.
"Mereka tidak ingin dipindah terlalu jauh dari areanya. Mungkin ada yang disebut sebagai konsolidasi tanah. Land consolidation. Itu bisa di-googling aja land consolidation itu," ucap Sandi.
Rumah lapis dengan konsep land consolidation, kata Sandi akan diterapkan di Kampung Aquarium.
Berbeda dengan Sandi, Anies menyebut rumah lapis sama saja dengan konsep rusun yang sudah diterapkan Pemprov DKI.
"Ya rumah susun. Kalo liat izinnya tulisannya apa? Rumah Lapis, bahasa teknisnya rumah lapis," kata Anies.
Janji Saat Debat Pilkada
Saat debat Pilkada DKI, Sandiaga Uno mengaku sudah menemukan lahan di Jakarta yang pas untuk membuat rumah DP 0 rupiah.
"Saya istikamah akan hadirkan rumah dengan DP nol rupiah itu angkanya Rp 300 sampai Rp 350 juta," kata Sandi saat masih menjadi calon wakil gubernur.
Dia mengaku sudah mengidentifikasi sejumlah wilayah di Ibu Kota yang bisa dijadikan lahan untuk membangun rumah tersebut. Namun Sandi belum mau membocorkan lokasi yang ia maksud.
"Tempatnya sudah kami identifikasi, tapi tidak bisa kami rilis. Mohon maaf, karena banyak sekali spekulan yang akan bermain tanah. Kami sudah identifikasi. Percayalah, saya sudah pernah buat bisnis dari nol," ujar Sandi.
Terkait dengan kemantapannya soal program rumah Rp 350 juta tersebut, Sandi mengaku sudah melakukan riset terlebih dahulu sejak mendapat tugas dari calon gubernur Anies Baswedan soal program rumah dengan uang muka nol rupiah.
"Waktu Mas Anies kasih tugas saya buat bikin program nol rupiah ini, saya sudah riset, membawa beberapa panel, ahli-ahli, dan mereka menyatakan ini bisa dilakukan dan ada landasan hukumnya. Sudah dilakukan di beberapa negara yang lain. Mestinya diskursusnya itu berkaitan dengan bagaimana membuat program itu lebih baik," ujar Sandi.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement