3 Aksi Gaul Para Menteri di Pernikahan Kahiyang-Bobby

Salah satu momen yang tak boleh dilewatkan saat resepsi pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution adalah foto bersama. Tak ketinggalan, para menteri pun ingin mengabadikan momen tersebut.

Para menteri dan istrinya yang berseragam kebaya warna hijau pastel tersebut berkumpul di pelaminan pengantin. Lantaran ruangan tak terlalu besar, para menteri dan istrinya tidak dapat untuk berdiri berjajar. Para menteri pun akhirnya duduk di panggung.

Meski berdesakan, mereka tetap memberikan pose tersenyum sampai tertawa lebar. Jika para istri kompak berseragam, para suami berpakaian rapi dengan setelan jas dan dasi.

Selesai foto bersama, Kahiyang terlihat semringah melihat para menteri yang turut memberi doa restu untuk rumah tangganya dengan Bobby Nasution. Meski keduanya terlihat letih, senyuman tak lepas dari bibir mereka.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ide tersebut berasal dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ini ide panitia sebenarnya. Dari Pak Pratikno dan Pak Luhut," ucap Budi Karya di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2017).

Budi mengaku baru pertama kali ini melakukan sesi foto bersama para rekannya sesama menteri Kabinet Kerja. Kendati dihadiri banyak tokoh dari berbagai kalangan, dia menilai acara berlangsung sederhana.

"Sederhana sekali. Kami menteri-menteri baru sekali ini kita para menteri foto bersama, bahkan bapak-bapak duduk di bawah," ucap Budi Karya.

Aksi gaul lainnya terlihat saat para menteri berkumpul bersama fungsionaris PDIP di pinggir jalan Kota Solo, Rabu malam, 7 Nopember 2017. Kegiatan itu dilakukan sehari sebelum hajatan pernikahan Kahiyang-Bobby digelar.

Mereka yang hadir adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Setkab Pramono Anung, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Djarot Syaiful Hidayat hingga Rano Karno. Mereka berkumpul dan menikmati makanan di pinggir jalan.

"Lagi nunggu Bu Mega, beliau mau makan mi Jawa, yang lucunya nama warungnya Pak Dul," kata Rano Karno, melalui pesan singkatnya, Serang, Rabu (7/11/2017).

Suasana malam Kota Solo jelang pernikahan putri Presiden Jokowi dijadikan oleh mereka sebagai ajang silaturahmi. Juga bersenda gurau melepas kerinduan karena sulitnya bertemu karena kesibukannya masing-masing.

Mereka lalu menyantap mi pedas tanpa rasa takut perutnya akan mulas. "Iya makan bareng (Megawati). Hampir semua hobinya pedes," seloroh pria yang melejit dengan perannya sebagai Bang Doel.

Sedangkan Relawan dari Pro Jokowi (ProJo), hampir seluruhnya tiba di Kota Solo dengan jumlahnya yang mencapai 4 ribu orang. Dengan rincian dari Jakarta berjumlah 1.500 orang, Jawa Timur (Jatim) 800, Jawa Tengah (Jateng) 1.000, Jawa Barat (Jabar)-Banten mencapai 700 orang.

Hidangan yang disajikan di resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nasution, bikin Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, terkesan. Namun, bukan makanan mewah yang ia sanjung.

"Kalau saya paling suka satai kere. Sederhana, tapi mantap. Enak," ujar Yasonna usai menghadiri resepsi Kahiyang-Bobby bersama jajaran Menteri Kabinet Kerja di gedung Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Rabu malam, 8 November 2017.

Satai kere adalah kuliner populer di Solo. Kelas kaki lima. Bahannya dari tempe gembus berbumbu yang ditusuk pakai lidi, dibakar, lalu diguyur bumbu kacang, dan dimakan ditemani potongan lontong.

Seperti namanya, "kere" alias "miskin", bahannya memang sangat sederhana. Versi lainnya biasanya menggunakan jeroan sapi seperti iso, babat, kikil, hingga torpedo.

Selain satai kere, makanan tradisional lain juga disajikan, seperti serabi solo, martabak telur, martabak manis, ledre, prol kopyor, timlo, cabuk rambak, serta minuman sari buah. Tak ada makanan kelas hotel berbintang yang disajikan untuk para tetamu, pejabat, maupun rakyat kebanyakan.

Menteri Yasonna menambahkan, bukan hanya hidangan yang membuat pesta mantu Presiden Jokowi terasa sederhana. Tampilan ruangan resepsi serta perniknya juga jauh dari kesan mewah.

"Yang membuatnya jadi sederhana juga karena semua orang bisa datang dan suasananya tidak berlebihan. Ornamennya juga sederhana, tapi memukau," jelas Yasonna.