Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan pecah di Rutan Salemba cabang Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat yang menampung napi terorisme. Namun, polisi menegaskan tidak ada pelemparan Alquran dalam peristiwa itu.
Peristiwa itu terjadi karena reaksi napi saat petugas menyita telepon genggam di tahanan Blok C.
"Gejolak terjadi sebagai reaksi atas tindakan yang dilakukan oleh petugas jaga rutan yang melakukan penyitaan terhadap hand phone (HP) milik tahanan dalam blok C," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Advertisement
Dia menegaskan tidak ada pelemparan Alquran oleh petugas jaga. Namun, petugas memang melakukan pemeriksaan pada buku-buku milik penghuni sel.
"Yang ada adalah para petugas melakukan pemeriksaan terhadap buku-buku dan benda benda yang ada di dalam sel," kata Martinus.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Fasilitas Rutan Rusak
Menurut dia, tahanan teroris merusak sejumlah fasilitas rutan selama kerusuhan itu. Misalkan pintu sel tahanan, pintu pagar lorong blok, dan kaca jendela.
"Kerusuhan dilakukan tahanan teroris yang mengakibatkan rusaknya fasilitas rutan, seperti pintu sel tahanan dijebol, pintu pagar lorong blok, kaca jendela (di blok C dan blok B)," Rikwanto menjelaskan.
Suasana di rutan itu berangsur terkendelai oleh para anggota Densus yang ada di lokasi. Namun, para tahanan tetap masih ada yang mengucapkan takbir sehingga memicu yang lain.
"Selanjutnya, langkah-langkah yang diambil oleh AKP Ahmat selaku Kaur Wartah adalah berkoordinasi dengan rekan Brimob untuk back up pengamanan di Rutan Salemba," pungkas Rikwanto.
Advertisement