Liputan6.com, Jakarta - Polisi terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap Ryan Helmi, dokter yang menembak istrinya, dokter Letty. Rekam jejaknya sebagai dokter juga turut ditelusuri.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Sabtu (11/11/2017), Helmi diketahui sudah tidak lagi bekerja di klinik tempatnya praktik karena diduga terlibat pemerkosaan.
Sementara itu, satu per satu fakta seputar dokter Helmi pun mulai terungkap. Hasil tes urine menunjukkan, dokter Helmi positif mengonsumsi obat penenang benzodiazepine.
Advertisement
Obat tersebut digunakan untuk mereka yang depresi atau gangguan psikotik. Saat ditanya oleh awak media, dokter Helmi pun meracau tak jelas.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, polisi masih mendalami dua senjata api yang dimiliki dokter Helmi. Senjata yang digunakan untuk menembak istrinya itu dibeli dari seseorang seharga Rp 45 juta.
Dokter Helmi diketahui merupakan dokter dengan spesialisasi kulit dan kecantikan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Dia berkenalan dengan dokter Letty melalui Facebook, dan akhirnya memutuskan menikah pada 2012.
Kini, dokter Ryan Helmi terancam 20 tahun hukuman penjara karena melakukan pembunuhan berencana.