Sukses

Menelusuri Alamat Pengemis Tajir, Ini yang Ditemukan

Warga sekitar pun mengaku tidak mengenal Sri. Meski foto pengemis pemilik emas itu diperlihatkan kepada warga.

Liputan6.com, Jakarta Sri Keryati terjaring razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) saat mengemis di jembatan penyeberangan orang (JPO) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat.

Saat terjaring, petugas menemukan emas dan uang puluhan juta rupiah dalam tas pengemis itu. Diduga, uang itu adalah hasil mengemis.

Berdasarkan KTP Sri yang dibuat pada 1992 dan telah habis masa berlakunya, alamat perempuan 43 tahun itu di Gang Muara Dua, RT 14 RW 02, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Selasa (14/11/2017), mencoba menelurusi alamat tersebut. Saat ditemukan, lokasinya berada di daerah belakang gedung pencakar langit Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

Di alamat tersebut, ternyata tidak ada rumah, melainkan lokasi proyek pembangunan gedung perkantoran.

"RW 1 ini nih, proyek ha..ha..ha..," kata Nini, seorang warga Jalan Martapura Dalam, yang tinggal berbatasan langsung dengan lokasi proyek.

Proyek pembangunan itu menggusur dua RW di Kelurahan Kebon Melati yakni RW 1 dan RW 20.

"Ini RW 1 sama RW 20. Sampai ujung sana kena proyek. Alamat itu ya udah enggak ada," kata Nini yang sudah 60 tahun tinggal di Jalan Martapura Dalam.

Warga sekitar pun mengaku tidak mengenal Sri. Meski foto pengemis pemilik emas itu sudah diperlihatkan kepada warga.

"Enggak kenal. Enggak ada kayaknya. Udah dari tahun 70 saya jualan di sini. Pendatang kali," ujar Tatik, seorang pemilik warung.

Warga lainnya, Iis, juga mengatakan hal yang sama. Iis sudah tinggal di lokasi itu sejak 1990 dan pindah karena proyek pada 2010.

"Dari 2003 udah mulai digusur sedikit. Sampai 2013 udah kosong enggak ada rumah dan mulai dibangun. Enggak ada kayaknya Ibu Sri," jelas Iis. (Andri Setiawan)

 

 

2 dari 2 halaman

Emas dan Uang Rp 23 Juta

Sebagian kecil warga RW 1 dan RW 20 memang pindah ke daerah sekitar. Sedangkan sebagiannya lagi tidak diketahui pindah ke mana.

"Banyak yang ke Depok. Yang saya kenal ya. Ada yang ke Bekasi juga, ke luar kota kebanyakan. Tapi kalau Sri emang enggak kenal saya," ungkap Tatik.

Saat terjaring razia pada Minggu, 12 November 2017, petugas menemukan Sri membawa uang hampir Rp 23 juta. Dia juga membawa emas.

"Uang kertasnya itu Rp 22 juta sekian, terus ada uang recehnya jadi hampir Rp 23 juta. Sedangkan emasnya itu dibungkus, tidak dipakai karena dia kan sedang mengemis," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Susana Budi Susilowati.

Susana mengatakan, pengemis yang bernama Sri itu sempat berontak saat hendak diamankan oleh petugas Dinas Sosial Jakarta Pusat.

Ia menambahkan, saat ini pengemis tersebut sudah dibawa ke Panti Bangun Daya 1 Kedoya, Jakarta Barat. Petugas juga memeriksa barang bukti yang didapat dari pengemis tersebut.

"Iya, saat sudah terjangkau oleh petugas kami, langsung diantarkan ke panti di Kedoya," ujar Susana.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: