Liputan6.com, Bandung - Ketua Harian Badan Pengendali dan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) DPD Partai Golkar Jawa Barat MQ Iswara mendesak bakal calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil segera menetapkan bakal calon Wakil Gubernur pendampingnya.
Ia memberikan tenggat waktu sampai tanggal 25 November 2017 untuk Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tersebut.
Baca Juga
“Kami di Golkar tidak ingin ada keresahan, beliau harus segera tune in dong,” jelasnya di Kantor DPD Golkar Jawa Barat, Jalan Maskumambang, Selasa (14 November 2017).
Advertisement
Permintaan itu bukan tanpa alasan. Iswara mengatakan sampai saat ini belum ada komunikasi dari pihak Ridwan Kamil kepada pihak Golkar Jawa Barat terkait Pilgub Jabar.
Kondisi inilah yang membuat institusinya bingung bersikap. Terlebih, posisi tawar partai berlambang pohon tersebut tidak bisa dikatakan ‘ecek-ecek’.
"Sebagai partai, kami juga tentu tidak ingin cek kosong makanya cawagub Ridwan Kamil harus segera diputuskan," katanya menambahkan.
Keputusan DPP Partai Golkar, tambah Iswara, harus segera ditindaklanjuti pada tatanan teknis. Sebagai BAPPILU, dirinya tidak ingin kehilangan momentum untuk melakukan sosialisasi.
“Kita memahami keputusan DPP Golkar. Sebagai subordinat, kita meminta kepastian supaya mesin partai segera bergerak. Mau bergerak bagaimana kalau sampai hari ini tidak ada komunikasi?” ungkapnya.
Jika hingga tenggat waktu yang sudah ditentukan Ridwan Kamil belum juga menentukan pilihan. Iswara mengultimatum, akan mengambil sikap tegas berupa rapat evaluasi lanjutan terkait Pilkada Jawa Barat.
Dedi Mulyadi Pasrah
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku memahami keputusan partainya yang memilih mengusung Ridwan Kamil ketimbang dirinya di Pilgub Jabar 2018.
Bupati Purwakarta itu menyatakan, sebagai seorang manusia biasa, ia hanya bisa mengikuti setiap proses yang ada dalam hidupnya.
"Mengenai nasib manusia, kata orang Sunda, jodoh, maut, rezeki, itu Allah yang tentukan. Karena Allah yang tentukan, maka manusia hanya berproses, manusia itu berbuat kebaikan pada semua orang," ucap Dedi kepada Liputan6.com, Kamis (9 November 2017).
Menurut Dedi, dirinya memiliki hobi membantu orang lain di sekitarnya, terutama yang sedang kesusahan. Karena itu, kata dia, inilah yang saat ini dilakukannya.
"Kalau dalam bahasa sastranya karya berkarya, saya bantuin orang miskin, bangunin rumah roboh. Itu bagian hidup saya, bagian dari kesenangan hidup saya. Itu seperti aliran air, jadi tergantung arus yang membawa," papar dia.
Terkait kabar PDIP yang tertarik untuk mengusungnya, Dedi mengaku dirinya tak mau terlalu percaya diri.
"Kalau itu tanya ke yang lain-lain. Kalau saya yang ngaku, itu kege-eran, enggak boleh ngaku-ngaku," kata Dedi Mulyadi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini
Advertisement