Liputan6.com, Jakarta - Kuasa hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi, meminta Jusuf Kalla tak mengeluarkan pernyataan yang justru menimbulkan kegaduhan. Menurut dia, yang membuat kegaduhan justru JK lewat pernyataan-pernyataannya.
JK pun membantah dirinya telah bikin gaduh. "Gaduh apa?" kata JK usai menghadiri Rakernas Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/11/2017).
Menurut JK, dirinya hanya meminta Setya Novanto untuk taat pada hukum.
Advertisement
"Saya hanya mengatakan harus mengikuti jalur hukum, masa gaduh?" ucap JK.
Sebelumnya, Fredrich menuturkan, JK terlalu ikut campur dalam proses hukum kasus korupsi e-KTP yang tengah ditangani KPK. Dia menilai, pernyataan JK terkait pemeriksaan kliennya tak perlu izin Presiden akan membuat masyarakat semakin bingung.
"Kalau Pak JK bilang (pemeriksaan Setya Novanto) enggak perlu (izin Presiden), itu kan lucu. Itu kan yang bikin gaduh siapa? Apa saya? Saya ini, kan, melaksanakan profesi saya," kata Fredrich.
Pengacara Setya Novanto itu meminta, sebelum mengeluarkan pernyataan, ada baiknya JK berdiskusi terlebih dahulu dengan ahli hukum atau jajarannya, seperti Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Jaksa Agung M Prasetyo, serta staf ahli di bidang hukum.
JK Minta Golkar Ganti Ketua Umum
Selain itu, politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla menyarankan agar partai berlambang beringin itu segera mengganti pimpinannya setelah Setya Novanto kabur.
"Ya harus segera. Kalau ketua menghilang, kapten menghilang, masa tidak diganti kaptennya?" kata Jusuf Kalla usai menghadiri Rakernas Nasdem.
Jika ketua umum menghilang, kata JK, maka bagaimana nasib Partai Golkar?
"Iya ketua umum. Ketua umum menghilang, bagaimana partainya? Masa partainya hilang juga, mesti ada pemimpin yang baru muncul," ujar dia.
Saksikan video di bawah ini:
Â
Advertisement