Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Fadel Muhammad, meminta partai beringin melakukan pembenahan. Hal ini menyusul penetapan tersangka dan penahanan Ketua Umum Golkar Setya Novanto oleh KPK.
Fadel mendorong Golkar mencari sosok pemimpin yang lebih baik. Ia memberikan beberapa kriteria penting.
"Mencari pemimpin juga (harus) bersih dan berwibawa," ujar dia, kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (20/11/2017).
Advertisement
Novanto terjerat dalam kasus korupsi e-KTP. Selain menjabat Ketua Umum Partai Golkar, Novanto juga merupakan Ketua DPR.
Karena itu, Fadel meminta dua posisi yang diduduki Setya Novanto segera dicari penggantinya.
"Cari pemimpin baru, baik di DPP maupun di DPR," mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menegaskan.
Sementara itu, pengurus Golkar tampaknya belum ada persiapan untuk mengganti pucuk pimpinan. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, menyatakan, DPP Golkar belum membahas siapa yang akan menggantikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum.
Mereka cenderung menunggu arahan Novanto. Bagaimanapun, menurut Bobby, Novanto secara de facto masih pemimpin di Golkar.
"Kita masih menunggu perintah beliau (Setya Novanto), karena beliau masih menjadi ketua umum kami di partai dan organisasi," kata Bobby.
Ditahan 20 Hari
Sebelumnya, KPK resmi menahan Setya Novanto selama 20 hari. Penahanan itu berlaku mulai Jumat, 17 November 2017.
"KPK melakukan penahanan terhadap SN selama 20 hari ke depan terhitung 17 November 2017 di Rutan Negara Kelas 1 Jakarta Timur cabang KPK," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Namun, karena kondisi kesehatannya belum pulih, KPK membantarkan penahanan Setya Novanto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini
Advertisement