Sukses

Jokowi Minta DPR Ikuti Mekanisme untuk Ganti Setya Novanto

Jokowi meminta agar Setya Novanto ikuti proses hukum yang ada di KPK.

Liputan6.com, Jakarta Desakan agar DPR segera mengganti Ketuanya muncul sesaat setelah Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, Presiden Jokowi mengaku tak akan mendesak agar Ketua DPR segera diganti.

"Di situ kan ada mekanismenya. Untuk menonaktifkan pimpinan lembaga negara, lembaga tinggi negara kan ada mekanismenya," kata Jokowi di Balai Kartini, Jakarta, Senin (20/111/2017).

Untuk itu, kata Jokowi, sebaiknya mengikuti mekanisme dan aturan yang ada.

"Itu ada mekanismenya. Mekanismenya di DPR silakan berjalan sesuai dengan aturan yang ada," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi meminta agar Setya Novanto ikuti proses hukum yang ada di KPK. Jokowi pun menegaskan, dia tak akan membantu Setya Novanto dalam kasus yang menjeratnya.

"Tadi kan sudah saya sampaikan untuk mengikuti proses hukum yang ada," kata Jokowi.

2 dari 2 halaman

Desak Ganti Ketum Golkar

Wakil sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji mengatakan bahwa partainya harus memiliki figur baru sebagai Ketua Umum setelah Setya Novanto ditahan KPK.

"Pertama, Golkar sebagai organisasi tidak mungkin tanpa pemimpin dalam waktu yang lama," ujar Sarmuji.

Menurutnya, kalaupun sistem organisasi partai tetap berjalan, tetapi tanpa pemimpin, pengambilan keputusan akan sulit menemui kata akhir. Hal ini, kata dia, akan sangat berbahaya bagi organisasi sebesar Golkar.

"Kedua, dalam menghadapi Pilpres dan Pileg nanti, pengajuan calon presiden dan calon anggota legislatif harus ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal atau sebutan lain berdasarkan Undang-undang Penyelenggaraan Pemilu Pasal 226 dan Pasal 247," paparnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini: