Liputan6.com, Jakarta - Persatuan Delman Betawi Jakarta menyambangi Balai Kota, DKI Jakarta. Mereka menagih janji Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang akan membolehkan delman kembali beroperasi di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat melarang angkutan tradisional delman yang biasa digunakan sebagai angkutan wisata di lapangan Monumen Nasional (Monas). Keputusan tersebut dikeluarkan menyusul hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kuda di Monas menunjukkan positif mengandung parasit yakni telur cacing strongyloides sp.
Baca Juga
Perwakilan dari Persatuan Delman Betawi Jakarta, Yudi mengatakan di hadapan Sandi, dirinya dan teman lainnya sudah 10 hari tidak beroperasi karena tidak ada izinnya.
Advertisement
"Tidak boleh beroperasi oleh Pamdal, pengamanan Monas oleh security-nya dan Satpol PP. Makanya kita menghadap Pak Wagub," kata Yudi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2017).
Kata dia, Sandiaga telah menjanjikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan pembinaan serta penataan delman di kawasan Monas. Lanjut dia, Sandiaga juga telah menyerahkan kegiatan itu kepada salah satu stafnya.
"Iya katanya (bisa beroperasi), insyaallah, (Sandiaga) menyerahkan ke stafnya,"ujar dia.
Â
Dilarang Ahok
Ahok sempat melarang delman di Monas karena hasil pemeriksaan sejumlah kuda menunjukkan positif mengandung parasit yakni telur cacing strongyloides sp.
"Dari pada ada yang mati. Ini bukan kata saya loh. Ini hasil laboratorium," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta (28/3/2016).
Ahok menuturkan, dari 30 kuda yang diperiksa laboratorium, 28 ekor dinyatakan positif terjangkit parasit itu. Masyarakat patut was-was, sebab parasit itu tidak hanya menyerang kuda namun juga manusia dan dapat menyebabkan kematian.
Penertiban delman pun akan terus digencarkan. Saat ini kuda-kuda yang sakit mulai dipindahkan dan dirawat di Rumah Sakit Hewan Ragunan, Jakarta.
"Kalau saya enggak larang dan pindahin, nanti ada yang mati. Saya juga yang disalahkan," tegas Ahok.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement