Liputan6.com, Karangasem - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali mengeluarkan rekomendasi terbaru untuk Volcano Observatory Notice for Avition (VONA) terkait kondisi Gunung Agung.
Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, mengakui institusinya sudah mengeluarkan kebijakan terbaru mengenai VONA berdasarkan analisis terkini Gunung Agung sesudah meletus.
"Sudah ada, silakan cek di situs Magma Indonesia," kata Devy, Rabu (22/11/2017).
Advertisement
Dalam keterangan di Magma Indonesia, warna VONA berubah menjadi oranye dari sebelumnya kuning. VONA berwarna oranye memiliki pengertian berpotensi kemungkinan terjadi erupsi. Berubahnya warna VONA itu pada pada pukul 17.39 Wita atau sekitar 34 menit setelah Gunung Agung erupsi.
Dalam situs Magma Indonesia, dijelaskan jika warna kode penerbangan menjadi oranye dari sebelumnya kuning.
Dalam situs itu dijelaskan aktivitas secara umum terjadi erupsi dengan awan abu vulkanik dimulai pukul 17.05 Wita. Erupsi dan abu masih terjadi, ketinggian awan vulkanik 700 meter dari kawah ke arah timur-tenggara. VONA terbaru akan di-update berdasarkan aktivitas gunung terbaru.
Bandara Tetap Beroperasi
Meski VONA sudah berubah oranye, Communication and Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengonfirmasi aktivitas di bandara terbesar di Bali itu masih berjalan normal.
"Airport masih berjalan normal," kata Arie sebelumnya.
Kendati begitu, Arie menegaskan, rekomendasi selanjutnya jika terjadi perubahan akan segera dikabarkan. Saat ini, institusinya terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Agung.
"Pemantauan visual melalui pilot report tetap dijalankan," ucapnya.
Sementara ini, dari hasil pantauan arah angin yang membawa abu vulkanik Gunung Agung belum mengganggu aktivitas penerbangan.
"Arah angin masih ke timur cenderung ke tenggara," ujar Arie.
Saksikan vidio pilihan di bawah ini:
Advertisement