Sukses

Letusan Mereda, Gunung Agung Kini Hanya Kepulkan Asap Putih

Gunung Agung tiba-tiba meletus pada Selasa 12 November sore.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Agung tiba-tiba meletus pada Selasa 12 November sore. Perkembangan terkini, aktifitas Gunung Agung sudah kembali menurun.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika menuturkan, ‎gunung setinggi 3.142 mdpl itu tak lagi mengeluarkan abu vulkanik seperti kemarin.

Saat ini, yang terpantau hanya asap putih bercampur uap air saja yang dikeluarkan dari kawah gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu.‎ "Abu vulkanik sudah tidak ada, hanya asap putih mengandung uap air yang dikeluarkan," kata Suantika, Rabu (22/11/2017).

Saat aktivitasnya ‎meninggi kemarin, Suantika mengaku PVMBG memprediksi abu vulkanik akan terus keluar dan semakin meninggi. Apalagi saat itu gempa tremor menerus sudah mengguncang Gunung Agung.

Namun, hal itu justru tak terjadi. Sebaliknya, aktivitasnya kini kembali menurun.‎‎ "Asap pekat berangsur mereda. Amplitudo tremornya juga sama, menurun. Padahal awalnya kita memprediksi abu vulkanik akan semakin tebal dan tinggi," ujarnya.‎

Suantika mengaku masih terus memonitor perkembangan aktivitas Gunung Agung. Sebab, pada pantauan menggunakan drone kemarin pagi, Suantika mengaku belerang sudah terdeteksi kemunculannya.

"Belerang sudah terdeteksi. Sejauh ini kita masih terus monitor perkembangan Gunung Agung," ungkap Suantika.

 

2 dari 2 halaman

Kemungkinan Erupsi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali mengeluarkan rekomendasi terbaru untuk Volcano Observatory Notice for Avition (VONA) terkait kondisi Gunung Agung.

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, mengakui institusinya sudah mengeluarkan kebijakan terbaru mengenai VONA berdasarkan analisis terkini Gunung Agung sesudah meletus.

"Sudah ada, silakan cek di situs Magma Indonesia," kata Devy, Rabu (22/11/2017).

Dalam keterangan di Magma Indonesia, warna VONA berubah menjadi oranye dari sebelumnya kuning. ‎VONA berwarna oranye memiliki pengertian berpotensi kemungkinan terjadi erupsi. Berubahnya warna VONA itu pada pada pukul 17.39 Wita‎ atau sekitar 34 menit setelah Gunung Agung erupsi.

Dalam situs Magma Indonesia, dijelaskan jika warna kode penerbangan menjadi oranye dari sebelumnya kuning.

Dalam situs itu dijelaskan aktivitas secara umum terjadi erupsi dengan awan abu vulkanik dimulai pukul 17.05 Wita. Erupsi dan abu masih terjadi, ketinggian awan vulkanik 700 meter dari kawah ke arah‎ timur-tenggara‎. VONA terbaru akan di-update berdasarkan aktivitas gunung terbaru.

Saksikan video pilihan di bawah ini: