Sukses

Setnov Ditahan, Dukungan Golkar ke Khofifah Tidak Sah?

Golkar resmi mendukung Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak di Pilkada Jatim 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar memutuskan mengusung Khofifah Indar Parawansah-Emil Dardak sebagai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Timur 2018. 

Dukungan Partai Golkar terhadap Khofifah-Emil diserahkan langsung oleh pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Idrus Marham. Idrus ditunjuk sebagai Plt usai Ketua Umum Setya Novanto ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi e-KTP.

Bagaimana status dukungan tersebut?

Ketua KPU Jatim Eko Sasmito menyatakan, surat pencalonan pasangan calon Pilkada Jatim cukup dilakukan oleh pimpinan parpol di tingkatan propinsi.

"Tingkatan DPP hanya bersifat menyetujui. Persoalan siapa yang tandangan di surat DPP tersebut, itu kebijakan internal partai terkait. Lazimnya sih ketua umum dan sekjen, tapi kalau di tingkatan pusat ada kebijakan lain, ya kita serahkan ke mereka," ujar Eko saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (22/11/2017).

Ungkapan Eko tersebut menanggapi status hukum surat dukungan DPP Partai Golkar yang tidak diteken Ketua Umum Setya Novanto.

"Kalau misalnya ada masalah partai di tingkatan pusat, itu ranah KPU Pusat. Kalau kita yang terpenting ketua partai di tingkat propinsi dan disetujui pimpinan DPP, maka itu akan kita terima," jelas dia.

Eko menyatakan, tahapan Pilkada Jatim saat ini sudah berjalan sesuai tahapan. Pendaftaran calon akan dibuka 8-10 Januari mendatang.

 

 

2 dari 2 halaman

Resmi Dukung Khofifah-Emil

DPP Golkar menyerahkan Surat Keputusan dukungan bagi Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak untuk berlaga Pilgub Jawa Timur. SK diserahkan langsung oleh Plt KEtua Umum Golkar Idrus Marham.

"Ini kita serahkan kepada surat ini dan insya allah mbak kofifah dan emil sbagai pimpinan jatim," kata Idrus di Kantor DPP Golkar, Rabu (22/11/2017).

DPP Golkar bertemu dengan beberapa Kiai Jatim sebelum meneken dukungan pada Khofifah. Kedatangan Khofifah ke DPP GOlkar untuk menerima SK juga ditemani beberapa ulama.

Idrus menyebut antara lain Kiai Muhadjir, Kiai Hisyam dan Hajah Nyai Mahfudoh. Ia mengatakan beberapa ulama yang hadir di malam sebelumnya tidak bisa kembali datang di hari penyerahan SK.

"Tidak hadir secara fisik tapi semangatnya tetap bersama kita," ujar Idrus.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini: