Sukses

Sandiaga: TGUPP Bukan Penampungan Timses Anies-Sandi

TGUPP nantinya berisi gabungan dari PNS, profesional dan Tim Wali Kota untuk Percepatan Pembangunan (TWUPP).

Liputan6.com, Jakarta - Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sedang disorot akibat rencana Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Efektivitas tim yang mendapat alokasi Rp 28.5 miliar di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2018 itu dipertanyakan.

Wakil Gubernur Sandiaga Uno buru-buru mengklarifikasi pertanyaan publik soal fungsi TGUPP. Ia menampik TGUPP jadi tempat untuk mengakomodir kepentingan tim sukses Anies-Sandi.

"Kami pastikan ini bukan tempat penampungan tim sukses. Kita akan betul-betul put the right man at the right place. Profesional terbaik di bidangnya," ujar Sandi di Balai Kota Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Ia pun meluruskan isu seputar kenaikan anggaran TGUPP dari tahun sebelumnya. Menurut Sandi hal itu disebabkan TGUPP nantinya berisi gabungan dari PNS, profesional dan Tim Wali Kota untuk Percepatan Pembangunan (TWUPP).

Sandi menjamin proses rekrutmennya bisa dipertanggungjawabkan. Anggota TGUPP, kata dia, akan melalui proses seleksi terbuka.

"Ini akan terbuka, kita akan buka terang-benderang," ucap dia.

Sandi juga menjelaskan tim semacam ini pernah digunakan Susilo Bambang Yudhoyono saat menjabat presiden.

"Ini delivery unit sebetulnya. Kalau di zaman Pak SBY kan UKP4 namanya," kata dia

UKP4 adalah Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan.

2 dari 2 halaman

Bantah Anggaran 13 Kali Lipat

Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Muhammad Yusuf membantah kenaikan anggaran 13 kali lipat dibanding tahun 2017. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri menaikan anggaran TGUPP dari Rp 2,3 miliar menjadi Rp 28,5 miliar.

Menurut Yusuf, alokasi Rp 2,3 miliar di tahun lalu belum termasuk gaji anggota TGUPP PNS dan Tim Wali Kota untuk Percepatan Pembangunan (TWUPP).

TGUPP di periode Anies-Sandi rencananya akan melibatkan lima orang tambahan dari setiap wilayah. Total ada 30 anggota TGUPP baru yang berasal dari TWUPP. Masing-masing anggota mendapat gaji Rp 24 juta dikali anggaran satu tahun atau 12 bulan.

"Jadi kalau ditotal ada Rp 13,678 miliar. Jadi kalau kita sekarang nebal jadi Rp 28,99 miliar, berarti ada kenaikan Rp 13,649 miliar, berarti hanya (naik) 99,78 persen, enggak ada 100 persen," ujar Yusuf di Balai Kota Jakarta, Selasa, 21 November 2017.

Penambahan anggota TGUPP bertujuan mengakomodir pembentukan empat bidang baru dalam tubuh Tim Gubernur tersebut. Ia pun mendedahkan rencana penambahan bidang itu.

"Bidang pengelolaan pesisir Jakarta, bidang pembangunan ekonomi dan penataan kota, bidang harmonisasi regulasi, dan bidang pencegahan korupsi," ucap Yusuf.

Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut, "Banyaknya mata yang melihat maka Insyaallah dana ini akan bisa dipakai lebih banyak untuk kepentingan warga. Jadi saya malah makin bersyukur. Pembahasan masih jalan, ini belum selesai. Jadi dengan pembahasan masih jalan makin banyak yang melihat makin baik," ucap Anies.