Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana berkantor di Istana Bogor sebulan penuh mulai 1 Desember nanti. Nantinya, kegiatan rapat dengan menteri kabinet dilakukan di Bogor.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya menyarankan para menteri menggunakan moda transportasi commuterline atau kereta rel listrik (KRL) selama berkegiatan di Istana Bogor.
Saran tersebut bukan tanpa alasan, mengingat setiap rapat menteri kabinet maupun kegiatan yang bersifat kenegaraan tidak sedikit kendaraan terparkir di seputar Istana Bogor, mulai dari kendaraan staf menteri hingga protokoler.
Advertisement
Karena itu, ia tidak ingin selama kegiatan presiden di Bogor, banyak kendaraan plat merah parkir di badan jalan seputar istana.
"Kota Bogor tidak punya kantung parkir. Jadi ada baiknya para menteri bisa menggunakan kereta," kata Bima, Kamis (23/11/2017).
Menurutnya, Stasiun Bogor dengan Istana Bogor jaraknya cukup dekat, sehingga tidak menyita banyak waktu di jalan.
"Jaraknya tidak terlalu jauh. Nanti dari situ (stasiun) disiapkan kendaraan," kata dia.
Dengan menggunakan commuterline, sambung Bima, tidak akan banyak mengganggu arus lalu lintas di Kota Bogor.
"Saran ini sudah disampaikan ke pihak Sekretariat Negara," kata dia.
Saat ini, Pemkot sedang mencari lahan sebagai tempat parkir untuk para tamu Istana Bogor.
"Tempat itu nantinya jika para tamu istana tertap menggunakan kendaraan mobil," ucapnya.
Direnovasi
Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres) Heru Budi Hartono menuturkan, Presiden Jokowi berpindah kantor sementara di Istana Bogor disebabkan Istana Merdeka Jakarta tengah direnovasi.
Pembangunan tersebut meliputi perbaikan drainase mulai dari depan halaman Istana hingga bagian belakang istana.
"Pemindahan ini untuk mencari kenyamanan bagi presiden maupun para menteri," ucap Heru.Â
Saksikan vidio pilihan di bawah ini:
Advertisement