Sukses

Jasad Ibu Penjaga Kos di Depok Dimangsa Anjing Peliharaan

Penemuan jasad tersebut kemudian dilaporkan ke Ketua RT setempat dan dilanjutkan ke Polsek Beji, Depok.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita bernama Asnawati (54) ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Kelurahan Pondok Cina, Beji, Depok, Kamis 23 November 2017 malam dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan kakinya hampir habis dimakan anjing peliharaan.

Kasubag Humas Polres Depok AKP Sutrisno mengatakan, korban yang sehari-hari bekerja sebagai ibu penjaga kos itu diduga telah meninggal cukup lama. Diduga korban meninggal akibat sakit gula yang ia alami.

"Menurut saksi, dia sudah tidak melihat korban sejak Jumat lalu tanggal 17 November 2017," ujar Sutrisno melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Sutrisno menuturkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh empat orang saksi yang merupakan penghuni kos tersebut pada Kamis sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu, saksi tak sengaja melihat kamar kos korban terbuka.

"Saksi menemukan korban sudah meninggal dunia dengan kondisi badan membengkak dan sebagian anggota tubuhnya dimakan anjing," kata dia.

Penemuan jasad tersebut kemudian dilaporkan ke Ketua RT setempat dan dilanjutkan ke Polsek Beji, Depok. Saat ini, jasad korban telah dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk divisum.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Anjing Gigit Anak

Kasus manusia menjadi korban serangan hewan peliharaan juga pernah terjadi sebelumnya. Bocah Sasa digigit anjing Pitbull pada Minggu 6 Agustus sekitar pukul 15.00 di rumahnya  di Jalan Candi Penataran 10 Kota Malang.

Bocah yang masih kelas 2 sekolah dasar itu tewas dengan luka parah di leher dan wajahnya. Anjing tersebut kemudian dikarantina di tempat penitipan di Jalan Irian Jaya Kota Malang.

Pemilik sekaligus orangtua bocah Sasa kemudian meminta polisi mengeksekusi mati anjing pitbull terlepas dari apa pun hasil uji kesehatannya.

Kapolres Malang Kota, AKBP Hoiruddin Hasibuan mengatakan, pemilik anjing pitbull menginginkan hewan peliharaannya itu dimusnahkan karena takut peristiwa yang dialami anaknya terulang lagi ke orang lain.

"Mungkin orangtua korban trauma atas musibah itu, khawatir terjadi lagi dan menimpa orang lain sehingga ingin anjing dimatikan saja," kata Hoiruddin di Malang, Jumat 18 Agustus 2017.