Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno punya pengalaman tidak mengenakan ketika kampanye. Ia mengatakan kerap mendapat cemooh ketika memperkenalkan program OK OCE (one kecamatan, one center for entrepreneurship).
Menurut dia situasinya sudah berubah. Kini, program tersebut paling banyak diminati warga Jakarta.
“Dulu OK OCE dicemooh, ketawain semua, dibuat meme. Sekarang semua pengin ikut," ujar Sandi pada rapat koordinasi Relawan OK OCE Melawai 16 di Jakarta Creative Hub, Sabtu (25 November 2017).
Advertisement
Hanya saja, Sandi tidak menyebut angka pasti peminat program OK OCE yang diklaimnya. Yang jelas, ia meminta relawannya di OK OCE tak membeda-bedakan peserta yang bergabung.
"Biarin saja, yang dulu enggak pilih (Tidak masalah gabung OK OCE) sekarang. Kita sudah menang, lapang dada menerima semua. Buang pikiran 'kemarin enggak dukung saya, support saya'," kata Sandi.
Di OK OCE Melawai 16 sendiri, ia menyebut akan dilakukan pelatihan 50-70 kali tiap bulannya. Sandi menargetkan, setiap bulan akan ada 4 ribu pengusaha baru.
“Total ada 200 ribu enterpeuner baru selama 5 tahun kedepan. Jakarta Creative Hub akan menjadi lokomotif menciptakan lapangan kerja baru berkualitas di Jakarta,” ujar Sandi.
Dana Masyarakat
Dalam melakukan pelatihan, kata Sandi, OK OCE memanfaatkan dana dari masyarakat bukan dari APBD. Namun, DKI memfasilitasi tempat di Jakarta Creative Hub dan Kantor OK OCE di tiap kecamatan atau total 44 kecamatan di Jakarta.
“Mereka memobilisasi dana dari masyarakat, dan dunia usaha. Permodalannya dari perbankan. Pemprov DKI sama sekali tidak menganggarkan pendanaan,”katanya
Anggaran dalam RAPBD 2018 yang digunakan untuk kantor OK OCE tiap kecamatan adalah Rp 82 miliar. Ia berharap daerah lain akan meniru Jakarta Creative Hub.
“Ini adalah working space terbaik di Indonesia sekarang,” tandas Sandi.
Advertisement