Sukses

Ketua PVMBG: Merah Menyala di Gunung Agung Semalam Memang Lava

Pemantauan PVMBG dilakukan dari Desa Muntig, sekitar 6.5 km dari Puncak Gunung Agung.

Liputan6.com, Bali - Gunung Agung telah meletus semalam, 25 November sekitar Pukul 17.30 WIB dan 19.00 WIB. Hari ini, Gunung Agung kembali mengeluarkan letusan jenis freaktif sekitar Pukul 05.05 WIB dan mengalami peningkatan asap pada pukul 05.45 WIB.

Usai meletus semalam, Gunung Agung yang terletak di Karangasem, Bali itu sempat mengeluarkan sinar merah. Hal ini dibenarkan Ketua PVMBG Kasbani. Bahkan dia menyebut itu lava.

"Sangat besar kemungkinan bahwa sinar ini bersumber pada lava yang berada di dalam kawah. Hal ini juga didukung oleh sinyal seismik letusan pada sekitar pukul 23.01 WITA," ucap Kasbani di Karangasem, Minggu (26/11/2017).

Dia menuturkan, pemantauan dilakukan dari Desa Muntig sekitar 6.5 km dari puncak Gunung Agung. Setelah beberapa kali pengambilan gambar, dapat teramati bahwa sinar memancar dari dalam kawah ke kolom abu yang keluar dari kawah Gunung Agung.

"Sehingga mengakibatkan efek cahaya merah pada kolom abu tersebut. Sinar yang memancar ini kemungkinan besar berasal dari dalam kawah Gunung Agung," tandas Kasbani.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Abu Vulkanik Mengarah ke Timur

Gunung Agung terus mengalami erupsi sejak erupsi freatik pertama pada Sabtu (25 November 2017) pukul 17.30 WITA. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, erupsi terakhir terjadi Minggu (26/11/2017).

Peristiwa itu berlangsung pada pukul 05.05 WITA. Sutopo mengungkapkan, tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter. Selanjutnya, ketinggian mencapai 3.000 meter pada pukul 05.45 WITA.

Pukul 06.20 WITA tinggi erupsi Gunung Agung mencapai 3.000 meter hingga 4.000 meter dari puncak mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 km per jam.

"Analisis sebaran abu vulkanik dari satelit Himawari BMKG menunjukkan, sebaran abu mengarah ke Timur hingga Tenggara menuju ke daerah Lombok," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/11/2017).

Ia menjelaskan, sifat dan arah sebaran abu vulkanik tergantung dari arah angin. Hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa tempat seperti di Desa Duda Utara, Desa Duda Timur, Desa Pempetan, Desa Besakih, Desa Sideman, Desa Tirta Abang, Desa Sebudi, Desa Amerta Bhuana di Klungkung.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) menaikkan peringatan penerbangan dari Orange menjadi Red.

Status Gunung Agung sendiri masih Siaga (level 3). Sutopo mengatakan, masyarakat direkomendasikan berada di luar radius 6-7,5 km dari puncak kawah.

"Masyarakat yang masih ada di dalam radius berbahaya segera mengungsi dengan tertib," ujar Sutopo.