Liputan6.com, Lombok - Abu vulkanik Gunung Agung yang mengarah ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, membuat warga panik. Mereka pun melarang anggota keluarga untuk keluar rumah bila tidak ada keperluan yang sangat mendesak.
"Informasinya kami dengar debunya mengarah ke sini (Lombok). Jadi, sementara kami khawatir berpergian. Anak dan istri saya juga saya larang ke mana-mana," ujar Samsul Qomar, Warga Pemenang, Lombok Utara, Minggu (26/11/2017).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Muhammad Rum membenarkan bahwa debu letusan Gunung Agung sudah mulai mengarah ke Lombok.
Advertisement
Dia mengatakan, ketinggian sebaran debu vulkanik pada pukul 06.20 Wita diprediksi mencapai sekitar 3.000 hingga 4.000 meter dari puncak Gunung Agung. Pergerakan semburan menuju ke arah tenggara dengan kecepatan 18 Kilometer (km) per jam.
Meski demikian, dia meminta warga Lombok tidak panik dan tetap waspada. BPBD juga mengimbau agar warga tetap menggunakan masker jika berada di luar.
"Iya, kita waspadai, sudah ada sedikit debunya yang masuk ke ujung Kabupaten Lombok Utara. Kami imbau kepada warga, jangan keluar rumah jika tidak penting dan pastikan memakai masker jika berada di luar rumah," kata Rum.
Sementara itu, aktivitas penerbangan di Bandara Lombok International Airport (LIA) masih beroperasi secara normal dan belum ada pengalihan penerbangan atau penutupan bandara, meskipun debu vulkanik telah memasuki wilayah udara Lombok.
"Sampai saat ini masih normal, tidak ada pengalihan. Tim LIA sejak awal sudah melakukan langkah antisipasi sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SOP) bencana erupsi Gunung Agung," ujar Rum.
Â
Abu Vulkanik Mengarah ke Timur
Gunung Agung terus mengalami erupsi sejak erupsi freatik pertama pada Sabtu 25 November 2017 pukul 17.30 WITA. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, erupsi terakhir terjadi Minggu (26/11/2017).
Peristiwa itu berlangsung pada pukul 05.05 WITA. Sutopo mengungkapkan, tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter. Selanjutnya, ketinggian mencapai 3.000 meter pada pukul 05.45 WITA.
Pukul 06.20 WITA tinggi erupsi Gunung Agung mencapai 3.000 meter hingga 4.000 meter dari puncak mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 km per jam.
"Analisis sebaran abu vulkanik dari satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu mengarah ke Timur hingga Tenggara menuju daerah Lombok," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/11/2017).
Ia menjelaskan, sifat dan arah sebaran abu vulkanik tergantung dari arah angin. Hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa tempat seperti di Desa Duda Utara, Desa Duda Timur, Desa Pempetan, Desa Besakih, Desa Sideman, Desa Tirta Abang, Desa Sebudi, Desa Amerta Bhuana di Klungkung.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) menaikkan peringatan penerbangan dari Orange menjadi Red.
Status Gunung Agung sendiri masih Siaga (level 3). Sutopo mengatakan, masyarakat direkomendasikan berada di luar radius 6-7,5 km dari puncak kawah.
"Masyarakat yang masih ada di dalam radius berbahaya segera mengungsi dengan tertib," ujar Sutopo.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement