Liputan6.com, Jakarta - Status Gunung Agung naik menjadi Awas. Masyarakat di sekitar Gunung Agung, para pendaki, pengunjung, dan wisatawan diminta tidak berada di lokasi. Mereka juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di Zona Perkiraan Bahaya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, Zona Perkiraan Bahaya, yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah Gunung Agung. Ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.
"Masyarakat yang berada di dalam radius 8 km dan peluasan 10 km diimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Advertisement
Dia menambahkan, sebagian masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri sejak Sabtu, 25 November 2017 malam menyusul erupsi Gunung Agung.
Sutopo mengatakan, Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung teraktual.
Dia menuturkan, BNPB berkooordinasi dengan TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU-PR, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, BUMN dan lainnya untuk mendampingi Pemerintah Daerah dalam penanganan erupsi Gunung Agung.
"Posko Pendampingan Nasional telah diaktivasi di Kabupaten Karangasem. BPBD bersama unsur lainnya terus melakukan penanganan darurat erupsi Gunung Agung," kata Sutopo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Status Naik
Erupsi Gunung Agung terus meningkat. Karena itu, untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana maka, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Agung dari Siaga atau level 3 menjadi Awas atau level 4 pada hari ini, Senin (27/11/2017).
"Status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) terhitung mulai 27/11/2017 pukul 06.00 Wita," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
Dia menyatakan, status Awas adalah status tertinggi dalam status gunungapi.
Sutopo mengatakan, tingkat erupsi Gunung Agung sekarang meningkat dari fase freatik ke magmatik, sejak teramati sinar api di puncak di malam hari pada 25 November 2017 pukul 21.00 Wita.
Sampai hari ini, erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak. Sutopo menyatakan, kepulan abu yang menerus kadang-kadang disertai erupsi eksplosif disertai suara dentuman lemah yang terdengar sampai jarak 12 km dari puncak.
"Sinar api semakin sering teramati di malam hari berikutnya. Ini menandakan potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi," kata dia.
Advertisement