Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, seluruh keamanan masyarakat turut dijaga terkait dengan meletusnya Gunung Agung di Karangasem, Bali. Termasuk keberadaan turis. Karena itu, sudah ada pemberitahuan untuk tidak mendekati Gunung Agung dari radius yang sudah ditentukan.
"Berkaitan dengan turis, tentu saja kita juga akan menjaga seluruh turis yang ada di sana. Jadi bukan hanya penduduk. Tapi seluruh turis juga sudah kita berikan warning," ucap Puan di Istana Wakil Presiden, Senin (27/11/2017).
Sementara itu, terkait kondisi penerbangan, dia menuturkan telah dikoordinasikan juga dengan Kementerian Perhubungan.
Advertisement
"Pesawat yang saat ini tidak boleh terbang karena erupsi tersebut, tentunya Kementerian Perhubungan sudah mengantisipasi kapan boleh terbang, kapan tidak boleh terbang. Tentu sudah ada langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan," jelas Puan.
Dia menyebut, jika memang ada penutupan bandara di Bali dan Lombok, maka semua itu untuk keselamatan semata. "Itu semuanya untuk keselamatan kita," tegas Puan.
Yang jelas, lanjut dia, erupsi Gunung Agung yang terus terjadi, memang sulit diprediksi. Karena itu, dia berharap untuk selalu siap dan berdoa dengan segala kemungkinan.
"Karena ini gejala alam, kita hanya bisa bersiap-siap dan kemudian tentu saja berdoa. Jangan sampai ada hal-hal terjadi ke depannya yang kemudian berakibat buruk atau tidak baik," ucap Puan.
Dia menuturkan, bencana Gunung Agung juga sudah dirapatkan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, sehingga sudah mendapatkan intruksi apa yang akan dikerjakan oleh pemerintah pusat hingga daerah.
"Kita berharap Gunung Agung tidak akan meletus, walaupun sekarang dalam status Awas. Namun kalau itu pun terjadi, ini radius 7 KM sudah kita antisipasi, kita akan ungsikan mereka, semua kabupaten dan kota juga sudah siap. Apa saja kebutuhannya, itu juga sudah kita koordinasikan," pungkas Puan.
Waspada Lahar Dingin
Sementara itu, erupsi Gunung Agung menyebabkan mengalirnya lahar dingin ke sejumlah permukiman warga yang berada di bawah kawah. Hal ini harus diwaspadai karena lahar tersebut membawa material gunung yang berat.
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitternya @Sutopo_BNPBÂ menulis, lahar dingin yang terjadi saat ini barulah permulaan. Sebab, banjir lahar dingin akan terus meningkat.
Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan Sinabung, kata Sutopo, agar waspada dari ancaman lahar dingin.
"Jika hujan di bagian hulu, segera menyingkir dari sekitar sungai," tandas Sutopo.
Sutopo pun membeberkan beberapa tanda-tanda datangnya lahar dingin akibat erupsi Gunung Agung. Lahar dingin terjadi setelah hujan lebat berdurasi lama terjadi di hulu. Masyarakat pun diminta untuk waspada terhadap tanda-tanda ini.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement