Liputan6.com, Jakarta - Gunung Agung yang erupsi, membuat Bali bersiaga menghadapi bencana. Hal itu juga membuat Bali menjadi wilayah rawan saat pelaksaan Pilkada 2018.
Menurut Anggota Bawaslu M Afifuddin, jika ada bencana pasti ada pergeseran pemilih.
"Kan kalau ada bencana pasti ada pergeseran pemilih dari satu daerah terkena bencana ke daerah lain. Belum lagi kalau ada korban," ucap Afifudin saat dikonfirmasi, Rabu (29/11/2017).
Advertisement
Oleh karena itu, kata dia, Bawaslu terus memantau perkembangan di Bali. Diketahui, Bali akan menyelenggarakan Pemilihan Gubernur 2018. Selain itu juga ada Pilkada Kabupaten Gianyar dan Klungkung.
"Ini jelas butuh perhatian dan update," jelas Afifudin.
Sebab, kata dia, dengan banyaknya pengungsi Gunung Agung, akan mempengaruhi Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Perhatian minimal untuk memastikan DPT," tandas Afifudin.
Â
Jangan Ada Korban
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI-Polri, Basarnas, dan kementerian terkait, untuk memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Bali dalam rangka penanganan pengungsi akibat erupsi dari Gunung Agung. Apalagi, kondisi Gunung Agung masih terus bergolak.
"Semuanya harus di-back up dan saya minta jangan sampai ada korban karena terkena letusan," kata Jokowi di Hotel Raffles Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2017).
Jokowi meminta agar masyarakat yang masih berada di radius 8 hingga 10 kilometer, segera mengungsi ke tempat aman. Dia berharap masyarakat patuh terhadap setiap instruksi Pemprov ataupun Pemda sehingga terhindar bahaya letusan Gunung Agung.
"Jadi saat ini erupsi Gunung Agung masih terus terjadi. Saya minta masyarakat terutama yang berada di Provinsi Bali dan lebih khusus yang berada di sekitar Gunung Agung agar tetap tenang mengikuti seluruh saran dan imbauan dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement