Liputan6.com, Pacitan - Banjir yang merendam Pacitan sejak dua hari terakhir berangsur surut pada Kamis siang, 30/11/2017). Ketinggian banjir seperti di pusat Kota Pacitan tersisa 50 centimeter, sisa-sisa material terjangan banjir termasuk sampah masih berserakan di jalan kota. Sejumlah kendaraan yang terjebak banjir juga belum dievakuasi.
Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Kamis (30/11/2017), aktivitas perekonomian warga Pacitan masih lumpuh. Toko-toko di sekitar alun-alun kota masih ditutup karena banyak material lumpur. Pasar tradisional dan terminal juga baru berbenah. Para pedagang masih sibuk membersihkan toko dari sisa lumpur dan menyelamatkan barang yang tidak terbawa banjir.
Baca Juga
Upaya pencarian 6 korban yang dinyatakan hilang terus dilakukjan tim SAR Gabungan. Dengan mengunakan perahu karet, tim menyusuri Sungai Gerindu dan sungai-sungai kecil hingga ke bibir pantai.
Advertisement
Pencarian juga sekaligus memberikan distribusi logistik kepada para korban. Upacaya pencarian terkendal minimnya jumlah anggota Tim SAR. Bala bantuan dari daerah terdekat masih belum bisa masuk karena terhalang banjir.
Banjir melumpuhkan Pacitan sejak Selasa, 28 November 2017, termasuk aktivitas sekolah. Sejumlah sekolah seperti gedung SD di Kecataman Arjowinangun terancam banjir sehingga para siswa diliburkan. Upaya pembersihan gedung dari material banjir juga terkendali minimnya jumlah tenaga.
Di tempat lain, korban banjir mulai kembali ke rumah. Mereka langsung membersihkan rumah dan mengumpulkan perabot yang masih bisa digunakan.
Banjir Pacitan tahun ini menewaskan13 warga. Selain itu 6 korban lain masih dicari.