Liputan6.com, Banten - Sikon tropis Dahlia telah sampai di Selat Sunda, pada Kamis, 30 November 2017. Untuk itu, pemerintah menugaskan agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan kepala desa (kades) ataupun lurah untuk selalu siaga mencegah bencana alam.
"Jadi jangan nanti nomor ponsel kadesnya malah mati, susah dihubungi atau kantor desa malah enggak ada orang," kata Andhika Hazrumy, Wakil Gubernur Banten, Jumat (1/12/2017).
Selain itu, dia meminta masyarakat untuk kembali aktif meronda di setiap kampung, terutama di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) dan warga pesisir guna menghindari banjir yang datang secara tiba-tiba.
Advertisement
"Aktifkan kembali kewaspadaan dengan berjaga bergiliran di kampung," terangnya.
Mengenai peringatan yang telah diberikan oleh BMKG tentang Badai Dahlia, Andhika pun meminta nelayan untuk menahan diri agar tidak melaut sampai cuaca kembali normal.
Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten diperintahkannya untuk siaga 24 jam mengantisipasi bencana alam.
"Sejak kemarin saat terjadinya siklon Cempaka, saya langsung perintahkan BPBD untuk memonitor perkembangannya dan minta untuk bersiaga dengan kemungkinan yang akan terjadi," jelasnya.
Â
Cuaca Ekstrem
Perlu diketahui bahwa BMKG mengeluarkan imbauan kepada masyarakat akan cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang, kilat dan petir dalam beberapa hari ke depan yang menyerang wilayah Banten, Jakarta, Lampung, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.
Berdasarkan catatan yang dihimpun, pada Senin, 27 November 2017, sekitar pukul 19.00 WIB, terdeteksi pertumbuhan siklon tropis di dekat pesisir selatan Pulau Jawa yang dinamai Cempaka dan memicu hujan lebat di wilayah Banten hingga Jawa Timur dengan kecepatan angin mencapai 30 knot dan gelombang setinggi 1,5 meter hingga 6 meter di perairan Indonesia.
Badai Cempaka telah berlalu kemudian muncul siklon tropis Dahlia yang lahir pada Rabu, 29 November 2017 sekitar pukul 19.00 WIB di Bengkulu bagian selatan yang bergerak ke arah barat dengan kecepatan 65 km/jam.
Badai ini pada Kamis, 30 November 2017 bergerak ke arah Timut-Tenggara-Selatan Jawa dengan kecepatan 85 km/jam dan diprediksi mencapai puncaknya pada 2 Desember 2017 dengan kecepatan mencapai 100 km/jam.
Hingga saat ini, dampaknya terjadi di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Selat Sunda, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, berupa cuaca ekstrem, yaitu hujan sedang sampai lebat yang disertai angin kencang dengan kecepatan maksimal mencapai 20 knot (35 km/jam), disertai kilat petir.
Di perairan Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat dan selatan Jawa dapat mengalami gelombang dengan ketinggian 4 meter hingga 6 meter.
Saksikan video di bawah ini:
Â
Advertisement