Liputan6.com, Pacitan - Badai cempaka yang melanda Pacitan, Jawa Timur masih menyisakan duka. Usai banjir surut, warga memulai proses pencarian pasangan suami istri, Mbah Sirto dan Mbah Sipon, warga Desa Ketro, Kecamatan Tulakan.
Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Senin (4/12/2017), diduga jenezah keduanya masih tertanam longsor dari bukit setinggi 300 meter di belakang rumahnya.
Baca Juga
Minimnya jumlah petugas dan rawannya lokasi menyulitkan proses evakuasi yang dilakukan dengan peralatan seadanya.
Advertisement
Warga yang dibantu enam personel TNI AD dari Blitar berusaha menggali material longsor berupa batu yang berukuran sangat besar, batang pepohonan serta puing-puing bangunan rumah yang amblas.
Sementara di Kecamatan Arjosari, sekitar 760 siswa SMP Negeri 1 terpaksa mengikuti ujian akhir semester (UAS) di sebuah masjid. Karena sekolah mereka rusak parah diterjang banjir bandang dan tanah longsor.
Para siswa mengaku susah berkonsentrasi karena harus duduk berdesakan dengan fasilitas seadanya.