Sukses

4 Pesan Kapolri Tito Karnavian dalam HUT ke-67 Polairud

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin upacara HUT Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polri di Lapangan Udara Pondok Cabe.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin upacara HUT Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polri di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (5/12/2017). Dalam sambutannya, Kapolri menyampaikan empat pesannya untuk Korps Polairud.

Pertama, kata Tito, ia meminta Korps Polairud untuk meningkatkan kinerja, khususnya dalam pemeliharaan keamanan perairan dan udara Indonesia.

"Terutama dalam mendukung berbagai agenda nasional dan kebijakan pemerintah. Untuk itu cermati betul di tahun 2018 mendatang, apa program pemerintah dan Korps Polairud. Saya minta untuk membuat rumusan apa yang sudah dikerjakan riil di lapangan yang dapat dirasakan masyarakat dan pemerintah merasa bahwa Polairud mendukung," kata Tito.

Kedua, Tito meminta Korps Polairud memperluas keterampilan pendidikan dan pelatihan. Menurut dia, hal ini guna menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks dari tahun ke tahun.

Kemudian ia juga meminta inovasi di bidang pendidikan dan pelatihan. Mantan Kapolda Metro Jaya ini berpendapat, inovasi ini harus dilakukan guna peningkatan dan penguatan sumber daya manusia (SDM) di Korps Polairud.

"Khusus untuk Polairud, kriterianya juga khusus: orang-orang yang mencintai udara dan laut. Karena itu, pelatihan juga saya minta tidak sekadar rutin dari tahun ke tahun. Ikuti perkembangan yang ada dan kemudian materi latihan disesuaikan," ucap Tito.

Tak hanya itu, Tito juga meminta Korps Polairud untuk meningkatkan kerja sama dengan instansi lain serta komponen masyarakat. "Kita tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, mutlak kemampuan kerja sama adalah kemampuan yang dituntut dalam rangka melaksanakan tugas kita secara maksimal," ucap Tito.

Yang terakhir, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini meminta Korps Polairud turut aktif dalam kegiatan kemanusiaan. Misalnya turun langsung membantu masyarakat di daerah berdampak bencana.

Dengan langkah ini, paling tidak menurut Tito, masyarakat bisa merasakan manfaat dari keberadaan Korps Polairud. "Sehingga dengan demikian Polairud bisa survive bukan hanya 67 tahun, tapi sampai dengan akhir zaman sepanjang NKRI ini tetap berdiri," ucap dia.

 

2 dari 2 halaman

Ungkap 812 Kasus

Selain menyampaikan penekanan, Tito juga menyampaikan keberhasilan Korps Polairud mengungkap sebanyak 812 kasus pidana sepanjang tahun 2017.

"Kasusnya ada ilegal fishing dan kejahatan lingkungan, khususnya yang di laut dan lain-lain. Dan menyelamatkan kerugian negara hampir Rp 90 miliar," katanya.

Tito mengatakan sampai saat ini armada Polair memiliki 1.016 kekuatan armada patroli. Sementara untuk kepolisian udara, Polri memiliki 58 armada patroli.

Saksikan video pilihan di bawah ini: