Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan pihaknya akan tetap menjalin kerja sama dengan Panglima TNI terpilih yang akan menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Presiden Jokowi telah mengirimkan nama calon tunggal Panglima TNI ke DPR, yakni Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Polri pada prinsipnya, siapa pun yang terpilih menjadi Panglima TNI, Polri bertekad bekerja sama sebaik-baiknya dengan jajaran TNI. Karena TNI adalah mitra yang paling utama bagi Polri," kata Tito usai upacara HUT Korps Polairud ke 67 di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (5/11/2017).
Hadi merupakan perwira tinggi dari kesatuan TNI Angkatan Udara. Ia saat ini juga masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara.
Advertisement
Tito mengatakan, pihaknya menghormati apa pun keputusan Presiden terkait penunjukan calon Panglima TNI.
"Proses politik, hak prerogatif Bapak Presiden untuk menentukan siapa calon Panglima. Beliau sudah mengambil keputusan Pak Hadi KSAU, saya pikir kita hormati. Apalagi sekarang proses politik sudah jalan di DPR, kita hormati saja," tandas mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Komentar Gatot
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menilai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto adalah sosok paling tepat menggantikannya. Terutama dalam menghadapi tahun politik 2019.
Gatot meyakini Presiden Jokowi pasti mempunyai banyak pertimbangan sebelum menujuk Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal Panglima TNI.
"Pak Hadi cocok untuk jadi Panglima TNI dalam tahun politik. Itu harus sama-sama kita yakini," ujar Gatot di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (25/11/2017).
Gatot mengatakan, tantangan ke depan Hadi sebagai Panglima TNI adalah menghadapi Pilkada, Pilgub, dan Pilpres yang memiliki tensi begitu tinggi. Dia berharap Hadi Tjahjanto dapat mengantisipsi adanya pengerahan masa seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta lalu.
"Kita melihat bagaimana Pilkada atau Pilgub di DKI begitu keras, tensinya tinggi, mengerahkan pasukan begitu banyak. Sekarang ini bukan hanya satu, ada 171, dan semua benar-benar berjuang, karena yang menentukan kepala daerah ini juga modal untuk pileg dan pilpres, agak keras. Ini yang perlu diantisipasi betul," jelas Gatot.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement