Liputan6.com, Bogor - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berharap proses uji kelayakan atau fit and proper test Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal Panglima TNI, segera rampung. Menurut dia, hal ini agar tidak terjadi dualisme kepemimpinan di TNI.
"Nama sudah diajukan ke DPR. Sebaiknya, begitu sudah diputuskan oleh DPR bahwa disetujui," kata Jenderal Gatot Nurmantyo di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (5/12/2017).
Gatot pun meminta DPR segera menerbitkan surat Keputusan Presiden (Keppres) Panglima TNI yang baru. Begitu Keppres Hadi telah terbit, dia mengaku akan segera mundur dari jabatannya.
Advertisement
"Jangan lama karena ini terjadi dualisme. Hanya tinggal satu langkah yaitu Keppres saja. Begitu selesai, mungkin dalam waktu seminggu atau lima hari, saya pamitan. Saya akan di belakang, apa yang belum, saya akan dampingi," sambung Gatot.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo menilai, Marsekal Hadi Tjahjanto adalah sosok paling tepat menggantikan dirinya, terutama dalam menghadapi tahun politik 2018 dan 2019. Menurut Gatot, Presiden Jokowi pasti mempunyai banyak pertimbangan sebelum menujuk Hadi sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Gatot mengatakan, tantangan ke depan Hadi sebagai Panglima TNI adalah menghadapi Pilkada, Pilgub, dan Pilpres yang memiliki tensi begitu tinggi. Dia berharap Hadi Tjahjanto dapat mengantisipsi adanya pengerahan masa seperti yang terjadi di Pilkada DKI Jakara lalu.
"Sekarang ini bukan hanya satu, ada 171, dan semua bener-bener berjuang, karena yang menentukan kepala daerah ini juga modal untuk pileg dan pilpres, agak keras. Ini yang perlu diantisipasi betul," jelas Gatot.
Calon Tunggal
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengusulkan Kepala Staf TNI AU Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Jokowi berharap, Marsekal Hadi mampu membawa TNI ke arah yang lebih profesional.
"Saya meyakini, beliau memiliki kemampuan yang kuat yang bisa membawa TNI ke arah yang lebih profesional sesuai jati dirinya, yaitu tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional," kata Jokowi usai meresmikan Tol Soreang-Pasir Koja, Bandung, Jawa Barat, Senin 4 Desember 2017.
Saksikan vidio pilihan di bawah ini:
Advertisement