Liputan6.com, Jakarta - Siklon tropis Cempaka sempat menghampiri sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Pacitan, Jawa Timur. Siklon tersebut membuat Pacitan dilanda bencana dahsyat yang menewaskan puluhan orang.
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwonugroho, mengungkapkan kedahsyatan siklon tropis Cempaka tersebut. Menurut dia, badai Cempaka dengan kuat menerpa daerah itu lantaran titik pusatnya berada di 23 km bagian selatan Pacitan.
Baca Juga
"Uap air dan awan tersedot ke siklon tropis, menyebabkan curah hujan ekstrem," ujar Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Advertisement
Terjangan siklon tropis Cempaka itu merenggut korban jiwa. Tercatat, 25 orang meninggal dunia, serta ribuan rumah terdampak banjir dan tanah longsor usai badai tersebut menyerang.
"Di Pacitan, tercatat pada 27 November ada 383 mm curah hujan per hari. Biasanya itu (curah hujan) untuk sebulan, tapi ini jatuh dalam waktu sehari. Jadi daerah sungai melewati Pacitan tidak mampu menampung, apalagi pada saat bersamaan laut di Pacitan mengalami pasang sehingga sebabkan banjir dan longsor di hulunya," ucap Sutopo.
Beberapa daerah terdampak siklon tropis Cempaka. Yang paling parah di antaranya Kabupaten Wonigir, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunug Kidul, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Pacitan.
Jalan Rusak
Usai diterjang badai Cempaka, sejumlah daerah di Kabupaten Pacitan masih porak poranda akibat banjir dan longsor. Data resmi menyebutkan, ada 25 korban jiwa dan 615 rumah warga di delapan kecamatan di Kabupaten Pacitan rusak parah bahkan hanyut serta roboh.
Hingga Senin (4/12/2017), relawan Kepanduan PKS yang berada di lokasi menyebutkan wilayah dengan kerusakan rumah terbanyak berada di Kecamatan Nawangan dengan 196 rumah, Kebonagung 178 rumah, Ngadirojo 101 rumah, Tegalombo 24 rumah, Tulakan 45 rumah, Punung 42 rumah, Donorojo 21 rumah, dan Pringkuku 4 rumah.
Dwi Purnawan, salah satu relawan Kepanduan PKS Jateng mengatakan bahwa selain rumah warga rusak, sepanjang 23.130 meter jalan di Pacitan juga rusak.
"Kerusakan masuk kategori sedang hingga cukup parah. Ada juga 820 meter tanggul rusak dan 86 meter jembatan rusak. Kalau korban meninggal saat ini di data kami ada 25," kata Dwi Purnawan.
Sementara itu, Komandan Tanggap Darurat Bencana Alam Pacitan, Letkol Kav Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang menyebutkan bahwa dari 25 korban meninggal, masih ada yang belum ditemukan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement