Sukses

Prihatin Kondisi Golkar, Titiek Soeharto Nyalon Jadi Ketua Umum

Titiek tidak mempermasalahkan banyak dukungan yang diterima calon Ketua Umum Golkar lain seperti Airlangga Hartarto.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyatakan akan maju menjadi salah satu calon Ketua Umum Partai Golkar. Keprihatinannya akan kondisi partai berlambang pohon beringin saat ini menjadi alasan.

Dia berharap, keikutsertaannya itu dapat membawa Partai Golkar menjadi lebih baik lagi dari sekarang.

"Kami sangat prihatin, saya keluarga Pak Harto. Bersama saudara-saudara saya, kami sangat prihatin apa yang terjadi di Golkar, kayaknya sudah di bawah sekali," kata Titiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).

Dia mengatakan, musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar akan segera diselenggarakan, berdasarkan keinginan masyarakat luas. Selain itu, praperadilan yang diajukan Ketua Umum nonaktif Partai Golkar Setya Novanto juga tidak akan memakan waktu lama.

"Praperadilan kan enggak lama, tidak berbulan-bulan, sebentar lagi juga kita akan dapat jawabannya," ujar dia.

Sedangkan untuk dukungan, Titiek tidak mempermasalahkan banyak dukungan yang diterima calon lain seperti Airlangga Hartarto.

"Dukungannya dari Allah dan dari rakyat semuanya, tidak sudah saya berapa dukungan. Insyaallah nanti kita lihat finalnya," ujar dia.

Tak hanya itu, Titiek juga tidak menganggap Airlangga menjadi lawannya di pemilihan ketua umum. Apalagi setiap calon yang akan ikut serta memiliki kapasitas masing-masing.

"Kapasitas yang baik dan semuanya punya niat baik untuk perbaiki Golkar, jadi kita partner untuk berkompetisi yang baik," jelas Titiek.

2 dari 2 halaman

Imbauan JK soal AD/ART Munaslub

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mendukung Airlangga Hartarto sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Dia mengingatkan agar kader partai berlambang pohon beringin untuk patuh pada AD/ART soal pergantian pimpinan.

"Semua harus sesuai aturan, yang menentukan ya AD/ART. Kalau sudah 2/3 daerah meminta (munaslub) ya harus dijalankan," kata Jusuf Kalla saat di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Senin (4/12/2017).

Dia pun mengingatkan semua pihak untuk mematuhi aturan itu. Termasuk pihak–pihak yang ingin menolak Airlangga Hartarto sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Jusuf Kalla beberapa hari lalu juga memberikan dukungan terbuka pada Airlangga yang juga Menteri Perindustrian itu sebagai ketua umum partai.

Airlangga bersama sejumlah pengurus DPD Golkar akhir November lalu mengunjungi kediaman Jusuf Kalla. Ia mengklaim sudah mengantongi dukungan 2/3 dari seluruh DPD Golkar untuk menjadi ketua umum partai menggantikan Setya Novanto.

"Tunggu saja (soal pergantian ketua umum Partai Golkar). Biar didiskusikan," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: