Liputan6.com, Jakarta - Isu mundurnya Setya Novanto dari Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua DPR berembus kencang di internal partai. Pengunduran itu disebutkan tinggal menunggu momen yang tepat.
Atas isu itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Dia mengungkapkan masih akan mengecek kabar tersebut.
"Belum ada info itu sampai hari ini," tegas dia usai membuka Workshop Nasional Golkar di Hotel Merlyn, Jakarta Pusat, Selasa 5 Desember 2017.
Advertisement
Kendati demikian, Idrus belum dapat mengklarifikasi secara langsung kepada Setya Novanto terkait dengan rencana itu. Sebab dirinya kesulitan untuk bertemu dengan Setya Novanto yang mendekam di rutan KPK.
"Selaku Plt Ketua Umum, saya belum ketemu Bung Novanto. Karena aturannya yang boleh ketemu cuma pengacara dan istrinya," Idrus menandaskan.
Mengenai isu rencana pengunduran diri Setya Novanto dari dua jabatannya itu disampaikan Ketua Badan Anggaran DPR RI Aziz Syamsuddin. Usai mengisi diskusi survei pada pekan lalu, dia menyebut Setya Novanto telah ikhlas dan sedang mencari momen tepat untuk melepas jabatan Ketua DPR RI.
"Iya benar (Novanto sudah sampaikan mau mundur dari ketua DPR), terakhir diskusi dengan beliau dia sedang mencari hari bulan dan tanggal yang tepat," kata Aziz kepada wartawan, Minggu 3 November 2017.
Â
Tak Ada Munaslub
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menegaskan, tidak akan ada rapat pleno DPP Golkar untuk membahas Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub Golkar. Pembahasan tentang itu baru dibuka setelah adanya vonis praperadilan yang diajukan Setya Novanto.
"Posisi Bung Setnov akan dibahas setelah putusan praperadilan," tegas Idrus usai membuka Workshop Nasional Partai Golkar Gelombang II di Merlynn Park Hotel, Jakarta Pusat, Selasa 5 Desember 2017.
Gelaran Munaslub, lanjut dia, telah disepakati oleh rapat pleno DPP Golkar tanggal 21 November 2017. Menurut Idrus, 34 DPP telah setuju untuk menunggu proses praperadilan sebelum membahas Munaslub Golkar.
"Jadi saya Plt Ketum (harus) menjaga keputusan dan konsisten pada putusan itu," jelas Idrus.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement