Liputan6.com, Bandung - Partai Golkar resmi mengusung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien sebagai calon Gubernur Jabar dan Wakil Gubernur Jabar dalam Pilkada Jabar 2018.
Daniel harus bersaing dengan UU Ruzhanul Ulum yang disodorkan PPP serta Syafiul Huda dari PKB sebagai pendamping Ridwan Kamil. Emil, sapaan Ridwan Kamil memang mendapat dukungan dari Nasdem, PPP, PKB, dan Golkar. Rencananya Ridwan Kamil bakal menggelar konvensi untuk menentukan pendampingnya.
"Kalau pribadi saya siap termasuk buat konvensi. Hanya harus ada pertimbangan jangan disamaratakan. Teman koalisi harus realistis juga, pertama dari jumlah kursi, keterwakilan wilayah. Parameternya harus disepakati," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (7/12/2017).
Advertisement
Untuk mewujudkan ambisinya tersebut, saat ini Daniel Muttaqien terus melakukan komunikasi dengan para kader Golkar lantaran sempat ada penolakan kepada dirinya yang dinilai 'menikung' Dedi Mulyadi untuk maju di Pilgub Jabar.
"Alhamdulillah respons bagus, begitu saya jelaskan dan tujuan yaitu untuk Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilpres (Pemilihan Presiden) nanti semua memahami," ucap dia.
Disinggung soal komunikasi dengan Dedi Mulyadi, Daniel menuturkan dalam waktu dekat ini dia berencana melakukan pertemuan dengan ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat.
"Tinggal masalah waktu saya komunikasi dengan beliau (Dedi Mulyadi). Saya pribadi menganggap beliau sebagai kakak sendiri dan mencari pengalaman dari beliau," ucap Daniel Muttaqien.
Survei Ridwan Kamil
Poltracking Indonesia merilis hasil survei mengenai elektabilitas para calon di Pilkada Jawa Barat 2018. Hasilnya, elektabilitas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungguli nama-nama lainya, seperti Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.
Survei dilakukan pada 10-15 November 2017 dan melibatkan 1.200 responden di wilayah Jawa Barat.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menjelaskan, pada pertanyaan terbuka yang diajukan kepada responden tentang kandidat calon gubernur yang dipilih secara spontan, Ridwan Kamil mendapat suara 24,2 persen. Lalu, Deddy Mizwar di urutan kedua meraih 7,1 persen dan disusul Dedi Mulyadi dengan 4,3 persen.
"Untuk lima nama, nama yang masih mungkin bergulir tentu Ridwan Kamil dengan 43,7 persen, Deddy Mizwar 22,7 persen, Dedi Mulyadi 10,1 persen, Dede Yusuf 9,7 persen kemudian ada Susi Pudjiastuti dengan 1,5 persen, yang namanya sempat disebutkan beberapa partai, salah satunya oleh PDIP tapi angkanya cukup lemah," ujar Hanta dalam diskusi rilis survei Poltracking Indonesia, Selasa 5 Desember 2017.
Dalam simulasi tiga nama kandidat, elektabilitas Ridwan Kamil adalah 46,8 persen, diikuti elektabilitas Deddy Mizwar 27,6 persen, dan Dedi Mulyadi 10,3 persen. "Dua kandidat tertinggi memiliki gap elektabilitas di angka 19,2 persen," ucap Hanta.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement