Sukses

Ciri Perempuan Dimutilasi dan Dibakar di Karawang: Bertato Stones

Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, diimbau melapor ke Polres Karawang.

Liputan6.com, Jakarta - Sesosok jasad menghebohkan warga Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Jasad tersebut ditemukan hangus dan dalam kondisi termutilasi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Umar Surya Fana mengatakan, hasil outopsi dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jabar, ditemukan ciri berupa tato di tubuh korban.

"Temuan pada tubuh korban terdapat tato di dada tulisan stones di atas payudara," kata Umar kepada Liputan6.com, Jumat (8/12/2017).

Dokter juga menemukan tato lain di bagian tubuh korban yang hangus dibakar. "Gambar tato di belakang pada punggung gambar kupu-kupu," ujar Umar.

Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan, jasad korban diduga mutilasi tersebut pertama kali ditemukan anak-anak yang tengah bermain. Kondisi jasad sangat memprihatinkan. Beberapa bagian tubuh tidak ada.

"Diketahui pada hari Kamis, tanggal 7 Desember 2017, sekitar pukul 15.00 WIB," kata dia, Jumat (8/12/2017).

Anak-anak yang menemukannya, ucap Agung, memberi tahu kabar penemuan itu pada saksi lain. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.

Menurut Agung, informasi soal korban masih minim. "Belum diketahui, perkiraan perempuan berumur sekitar 19-20 tahun," ungkap dia.

Ia mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, terutama melapor ke Polres Karawang.

 

2 dari 2 halaman

Jasad Mutilasi di Bogor

Sementara itu, sesosok jasad pria tanpa identitas ditemukan di kawasan Stasiun Kereta Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jumat (8/12/2017) pagi.

Tubuh korban yang diperkirakan berusia 47 tahun itu ditemukan dalam kondisi sudah terpisah menjadi dua bagian atau dimutilasi.

Sosok jasad laki-laki ini diduga korban mutilasi dan dibuang di sekitar Stasiun Gunungputri, Kampung Gunungputri Selatan, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Kapolsek Gunungputri, Kompol Niih Hadiwijaya mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi badan yang sudah tidak utuh.

Kaki kiri berada di lintasan kereta, sedangkan anggota tubuh lainnya masih dalam keadaan utuh ditemukan di saluran air sekitar 20 meter dari kaki kiri korban.

Menurut polisi, korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang pedagang saat hendak membuka lapak dagangannya di area stasiun, sekitar pukul 07.00 WIB.

Tak menyangka, saksi yang hendak menggelar lapak dagangannya tiba-tiba melihat tubuh manusia tanpa kaki.

Saksi tersebut kemudian melaporkan temuan itu ke petugas keamanan PT KAI dan dilanjutkan laporan ke kepolisian setempat.

Tim identifikasi kemudain mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan evakuasi mayat yang mengenakan jaket dan tanpa celana itu.

Niih menduga, mayat tersebut korban mutilasi. Hal itu bisa dilihat dari kondisi kaki sudah terpisah dengan anggota tubuh lainnya.

Tak hanya itu, dari hasil olah TKP polisi juga menemukan adanya tanda kekerasan berupa luka senjata tajam di bagian kepala korban.

"Kami menduga korban dibunuh, lalu dimutilasi, kemudian dibuang ke sekitar jalur kereta," ujar Niih.

Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ke RS Kramatjati Jakarta Timur untuk diautopsi guna mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut.

"Untuk bahan penyelidikan lebih lanjut, kami lakukan autopsi," tutur dia.

Ia berharap jika ada warga yang kehilangan anggota keluarganya agar segera melapor ke polsek setempat.

Video Terkini