Liputan6.com, Jakarta - Beredar kabar Setya Novanto mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai Ketua DPR dan menunjuk anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Golkar, Aziz Syamsuddin, untuk menggantikan posisinya.
Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR yang juga anggota Fraksi Partai Golkar Roem Kono mengakui, dirinya mendengar hal tersebut.
Baca Juga
"Iya benar saya mendengar kabar kalau Pak Novanto mundur dan menunjuk Aziz Syamsuddin, tapi baru sebatas mendengar informasinya ya, tapi melihat surat itu belum," kata Roem Kono kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
Advertisement
Ketua Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royong (MKGR) ini membeberkan, dia juga tengah mencari surat pengunduran diri Setya Novanto dari Ketua DPR. Namun, hingga saat ini belum bisa mendapatkannya meski sudah bertanya ke beberapa kader Golkar.
"Ya saya mendengar saja surat pengundurannya, tapi belum tahu persis suratnya, jadi saya belum tahu benar tidak suratnya dan masih menjadi perbincangan. Surat pengunduran diri Pak Nov itu ada atau tidak, saya belum tahu keberadaannya," beber dia.
Roem Kono menambahkan, di internal partai beringin sendiri hingga kini kabar pengunduran diri Setya Novanto masih menjadi perbincangan dan perdebatan. Pasalnya, surat pengunduran tersebut belum diketahui keberadaan dan kebenarannya.
"Internal sendiri masih bertanya suratnya seperti apa, di mana, belum ada yang tahu dan di dalam surat itu (Setya Novanto) menyatakan mundur, dan rekomendasikan Aziz Syamsuddin. Ini akan jadi bahan masukan untuk rapat pleno DPP Senin," ujar Roem Kono.
Â
Kata Arsul Sani
Sebelumnya, beredar rilis di beberapa grup Whatsapp yang menyebutkan anggota Fraksi Golkar Robert J Kardinal bersama Aziz Syamsuddin mengadakan pertemuan dengan mengundang fraksi-fraksi di DPR RI. Namun yang hadir hanya Arsul Sani (PPP) dan Cucun Ahmad Syamsurijal (PKB).
Saat dikonfirmasi hal tersebut, Arsul mengakui ada pertemuan dan tidak ada pembahasan terkait Setya Novanto.
"Soal siapa yang nanti akan gantikan Setya Novanto, biarkan diselesaikan sesuai mekanisme internal Partai Golkar," ujar Arsul saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement