Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Jimbaran, Bali kini semakin dikenal tidak hanya karena keindahan alam dan seafoodnya saja, tetapi juga sebagai tempat berkembangnya seni, musik, dan budaya yang autentik.
Jimbaran Hub sebagai tempat berkumpulnya berbagai komunitas telah menjadi wadah bagi para seniman dan pecinta budaya untuk berkolaborasi serta bertukar ide kreatif.
Baca Juga
Berbagai perhelatan acara menjadikan Jimbaran Hub sebagai destinasi yang makin relevan dan berpengaruh dalam dunia seni dan budaya, baik di tingkat regional Bali, nasional, maupun global.
Advertisement
Salah satu acara terbaru yang sukses digelar adalah AXEAN Festival 2024 yang diadakan pada 28-29 September lalu. Festival musik indie ini sukses menarik perhatian para pencinta musik dari seluruh dunia dengan menghadirkan total 42 band dari 22 negara.
"Sebagai salah satu festival showcase musik terbesar di Bali, AXEAN Festival menawarkan kesempatan emas bagi musisi internasional untuk tampil di panggung Bali, serta memperluas jaringan ke seluruh Asia Tenggara," ujar Co-founder of AXEAN Festival David Siow melalui keterangan tertulis, Minggu (6/10/2024).
Dia menjelaskan, festival ini dipimpin oleh penampilan energik dari band seperti The Jansen, Navicula, dan The Panturas, yang masing-masing membawa gaya dan cerita unik mereka ke panggung.
"AXEAN Festival juga berkolaborasi dengan Taiwan Creative Content Agency (TAICCA), menghadirkan Taiwan Beats Showcase untuk mendukung jejaring antara talenta Taiwan dan pelaku industri musik lokal," kata David.
Dia mengatakan, acara ini sukses mendatangkan 120 delegasi internasional, menciptakan peluang besar bagi para seniman melalui matchmaking yang mempertemukan mereka dengan berbagai kesempatan di tingkat global.
Â
Ruang Kolaborasi untuk Semua
David menyebut, festival ini menjadi bukti bahwa Jimbaran Hub mampu menjadi wadah kolaborasi internasional, di mana, musisi dari berbagai latar belakang budaya dapat berinteraksi dan berkreativitas bersama.
Menurut dia, para pengunjung mendapatkan kesempatan untuk menikmati perpaduan menarik antara musik modern dan warisan budaya yang kuat, serta menciptakan pengalaman festival yang berkesan.
"Jimbaran Hub bukan hanya sekadar panggung musik, tetapi juga tempat di mana energi dan kreativitas dari berbagai budaya bertemu. Ini adalah festival yang spesial, bukan hanya untuk Bali, tapi juga dunia," ucap David.
Sementara itu, Jimbaran Hub ruang kreatif yang dikembangkan oleh Jimbaran Hijau, bukan sekadar tempat untuk event-event besar, tetapi juga merupakan zona interaksi yang dirancang untuk menyatukan keberagaman.
CEO Jimbaran Hijau Putu Agung Prianta menjelaskan visi di balik pengembangan Jimbaran Hub sebagai tempat berkumpul para pelaku kreatif, seni dan budaya.
"Sebagai platform untuk para talenta Indonesia, Jimbaran Hub berperan dalam mempertahankan budaya asli Bali dan Indonesia, serta membuat karya lokal relevan bagi komunitas dunia melalui kehadiran pengunjung mancanegara," terang dia.
"Jimbaran Hub dirancang untuk menjadi tempat di mana seni, budaya, dan kreativitas dapat berkembang secara harmonis. Kami berkomitmen untuk menjadikannya sebagai titik pertemuan yang inspiratif bagi komunitas lokal dan internasional, di mana mereka dapat berdiskusi, bertukar ide, dan berkolaborasi," sambung Agung.
Â
Advertisement
Bisa Beri Dampak Positif
Melalui kolaborasi lintas bidang, lanjut Agung, Jimbaran Hub diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Bali dan mendukung pelestarian nilai-nilai budayanya.
"Demikian juga dengan para komunitas lokal dan internasional di berbagai bidang memiliki value yang sama, mulai dari seni dan budaya hingga pendidikan dan inovasi dapat bersinergi di Jimbaran Hub," kata dia.
"Kami meyakini bahwa kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan inovasi dan karya yang bernilai tinggi, sekaligus memperkuat hubungan antar komunitas. Sejalan dengan komitmen Jimbaran Hub untuk terus dapat berkontribusi signifikan bagi Bali dan Indonesia," sambung Agung.
Di akhir Oktober nanti, kata dia, Jimbaran Hub akan menjadi spot perhelatan seni, musik dan budaya terkemuka di Bali bertajuk JIMBAFEST 2024: Music, Art & Bali Charm akan hadir kembali pada 26-27 Oktober 2024 di Jimbaran Hub, Bali.
"Kegiatan ini merupakan festival ke-11 yang mengajak seniman Bali, komunitas dan masyarakat umum dalam menjaga keberlanjutan Bali," terang dia.
"Konsistensi penyelenggaraan JIMBAFEST merupakan upaya untuk mendorong kolaborasi dari para pecinta seni dan budaya Bali yang ingin terus mempertahankan keunikan Bali yang autentik," tandas Agung.