Sukses

Klaim Trump soal Yerusalem Dinilai Menyakiti Bangsa se Dunia

Trump dianggap dapat membangkitkan perlawanan pada penjajahan serta membangun dukungan kemerdekaan rakyat Palestina.

Liputan6.com, Yogyakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dinilai akan berimbas pada kondisi politik dalam negeri Indonesia. Bahkan Trump dianggap dapat membangkitkan perlawanan pada penjajahan serta membangun dukungan kemerdekaan rakyat Palestina.

"Sikap Indonesia sejak Presiden Soekarno sudah jelas, Indonesia sudah mengakui kemerdekaan Palestina dan menentang penjajahan dalam bentuk apapun. Kalau kita lihat sikap politik Presiden Joko Widodo juga jelas, berposisi mendukung kemerdekaan bangsa Palestina," kata Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, Yogyakarta, Minggu (10/12/2017).

Menurut dia, wajar jika banyak muncul aksi di Tanah Air merespons pernyataan Donald Trump. Baginya pernyataan Presiden AS dapat membuka pintu konflik di dunia.

"Respon dengan aksi demo di berbagai kota di Tanah Air adalah ekspresi ketidaksetujuan terhadap sikap pemerintah Amerika Serikat yang disampaikan Trump. Pemerintah Amerika Serikat harus meminta maaf tidak saja pada negara bangsa Palestina tapi juga kepada dunia karena telah mengancam kemerdekaan Palestina dan bangsa bangsa di dunia," kata Eko Suwanto.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DIY itu menyebutkan, pembukaan UUD 1945 sudah jelas bagaimana sikap politik kebangsaan Indonesia terkait kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Setiap bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan Pancasila.

"Pernyataan Trump jelas menyakiti bangsa-bangsa se Dunia, tidak hanya Indonesia. Kita dukung bangkitnya nasionalisme bangsa bangsa di dunia, untuk bangkit melawan penjajahan, termasuk melawan langkah politis Presiden AS yang melecehkan dan mengancam bangsa Palestina" katan dia.

 

2 dari 2 halaman

Jokowi Terkejut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku sangat terkejut atas sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Bahkan, dia juga mengaku sangat jengel dan dongkol atas sikap Donald Trump tersebut.

"Dua hari yang lalu saya terkejut dan sampai sekarang ini masih dongkol dan jengkel. Kita ini kan sedang berbicara dalam forum-forum internasional mengantisipasi sikap Korea Utara. Eh ternyata dikejutkan oleh sikap yang satunya lagi, pemerintah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Ini sungguh sangat mengejutkan, menjengkelkan, mendongkol," kata Jokowi di Istana Bogor Jawa Barat, Sabtu (8/12/2017).

"Inilah perubahan-perubahan dunia yang kadang menjengkelkan, kadang menyakitkan, tapi itulah fakta yang kita hadapi," sambung dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku telah berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan Kepala Negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dia meminta agar Kepala Negara anggota OKI tersebut dapat hadir dalam sidang majelis, pada tanggal 13 Desember di Istanbul Turki, untuk membahas sikap Donald Trump tersebut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: