Liputan6.com, Jakarta - Difteri telah ditetapkan Kementrian Kesehatan sebagai kejadian luar biasa. Di sejumlah daerah di tanah air ditemukan kasus Difteri kembali marak. Di Garut, Jawa Barat satu pasien positif difteri dilaporkan meninggal dunia.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Senin (12/12/2017), pasien yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Dokter Slamet ini meninggal setelah empat hari menderita demam tinggi.
Sementara satu pasien positif difteri lain bernama Nur Aeni (29) sudah sembuh dan bisa pulang ke rumah. Kasus Difteri di garut untuk tahun 2017 mencapai 12 kasus. Sembilan pasien berhasil sembu, sementara tiga orang lainnya meninggal dunia.
Advertisement
Di Surabaya, seorang pasien diduga terjangkit difteri dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo. Pasien asal Sidoarjo yang berusia tiga tahun ini langsung dirawat di ruang isolasi. Saat ini jumlah pasien difteri yang dirawat mencapai empat pasien.
Pencegahan penyakit difteri bisa dilakukan dengan tiga cara yakni imunisasi, imunitas serta sanitasi. Imunisasi atau pemberian vaksin adalah langkah yang paling efektif dan sangat penting. Saat ini Kementrian Kesehatan menggelar imunisasi serentak di sejumlah daerah untuk mencegah mewabahnya difteri.
Di Karawang, ratusan anak balita mendapatkan imunisasi difteri. Para orangtua antusias membawa anaknya ke pos imunisasi Kecamatan Adiarsa Barat, Karawang.
Indonesia sebenarnya telah dinyatakan bebas dari wabah difteri sejak 1990. Namun menurut rilis dari Kementrian Kesehatan mewabahnya kembali penyakit ini 66 persen disebabkan oleh ketidak taatan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Kesadaran orangtua memberikan imunisasi lengkap pada anak sejak dini menjadi satu langkah preventif yang sangat penting untuk menangkal wabah difteri.